jendela

Hari kesembilan, saya masih duduk manis dikursi panas ini. Teman sekantor ada yang cuti, jadinya memang harus begitu, harus siap untuk "konser tunggal" tanpa ada jeda komersial sedikitpun hehe.., memang sedikit melelahkan, tapi saya selalu menikmatinya. Setidaknya, dengan begini, saya bisa lebih sering menemuimu dari kotak kecil ajaib ini.
Siang ini saya menemukan beberapa catatan-catatan lama waktu kuliah dulu, salah satunya kuliah komunikasi antar pribadi, tentang empat jendela perilaku manusia . Luft dan Ingham menjelaskannya dalam sebuah teori yang mereka sebut dengan Johari Window. Secara sederhana mungkin bisa dijelaskan seperti ini, jika kita mengimajinasikan perilaku manusia ibarat sebuah rumah yang dilihat dari beberapa jendela :

Saya dan anda tahu rumah serta isinya (Terbuka)
Saya tak tahu dan anda tahu rumah serta isinya (Buta)
Saya tahu dan anda tidak tahu rumah serta isinya (Tertutup)
Saya dan anda tak tahu rumah serta isinya (Gelap)

Seperti rumah dengan banyak jendela diberbagai sisi, mungkin saja ada yang tidak terlihat oleh salah satu diantara kita, apalagi jika kita berdiri pada jendela yang berbeda, sudah tentu cara pandang kita melihat dunia dari rumah ini akan berbeda pula.
Tidak ada yang salah dari sisi manapun kita melihat. Saya selalu yakin, bahwa kebenaran hakiki hanya milik Allah, sedangkan kebenaran versi manusia, akan selalu memiliki banyak sisi. Itulah sebabnya kenapa kita harus selalu saling bicara, juga saling mendengar....

Makassar, 25 Mei 2009 - 15.00

malam

tidurlah...malam ini barangkali lebih lama dari yang kita kira
teruslah berdoa...sekalipun gundah itu masih menderu-deru

Makassar, 17 Mei 2009 - 02.00

subuh

Pesan pendekmu sudah saya terima, tepat saat malam mulai mendekati tepi pagi, dan semburat cahaya putih telah lurus tegak ke langit. Terima kasih, telah mengingatkanku, untuk segera mengemas sisa-sisa mimpi, dan meletakkannya diatas sajadah.
Subuh ini saya berdoa, semoga potongan-potongan mimpi yang selalu kita kumpul setiap hari, bisa secepatnya menjadi utuh. Maaf, bila selalu membuatmu terjaga, karena hampir separuh dari malam-malammu selalu kubawa singgah kerumahku...

Makassar, 9 Mei 2009 - 05.00 dini hari