kapan pulang...

Musim penghujan ini belum usai, dan saya tak bisa pulang kerumah sesering biasanya. Terlalu dingin untuk menunggangi Freddy bila hari terlampau gelap. Mending disini saja nginap, dikantor ini. Biar tak harus tergesa-gesa bangun untuk masuk shift pagi. Meski sebetulnya, bila dijumlahkan, sepertinya saya masih lebih sering nginap di kantor daripada pulang kerumah.
Kadang itu membuat saya suka berhitung-hitung, bahwa dalam 11 tahun tinggal di Makassar, 4 tahun saya menginap di kampus, 4 tahun menginap di kantor, dan 3 tahunnya itu gabungan dari berbagai tempat persinggahan lainnya yang terlampau banyak untuk di ingat. Lalu seberapa sering pulang dan tidur di rumah semata wayangku itu? rasa-rasanya bila ditotalkan maka jumlahnya belum cukup 30 hari.
Dulu, jaman kuliah, saya memang jarang pulang ke kost atau asrama, hidup nomaden, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, tergantung suasana hati. Makanya dalam tas ranselku itu, semuanya selalu ada disitu,mulai dari kemeja, sepatu (kemeja dan sepatu : untuk mata kuliah PR hehe...), buku kuliah, perlengkapan mandi, dan juga beberapa baju ganti.
Ada pepatah yang bilang "rumahku istanaku", tapi bagi saya ketika itu, "rumahku adalah tas ranselku". Tas ransel itu masih setia hingga kini, meski penuh tambalan disana-sini, ia masih tergantung rapi di dekat jendela belakang. Ransel keramat itu selalu terjaga, ia tak bisa dilupakan begitu saja. Ransel bersejarah itu telah menemaniku melewati berbagai peristiwa, juga melintasi sejumlah negara.
" nanti jadi pulang ke pak semut..?" sesekali kau bertanya seperti itu. Rumah mungil itu selalu kau sebut pak semut, karena memang banyak semut, lantaran terlalu sering ditinggal pergi. Kemarin saya pulang, dan bertemu keluarga pak semut yang membangun sarang di dekat pintu masuk.
Keluarga pak semut telah melanggar kesepakatan dan pindah kedalam, barangkali karena beberapa hari ini hujan dan badai selalu datang. Hhmm...biar semua bahagia,sepertinya harus ada nota kesepahaman baru dengan mereka. Saya akan selalu pulang ke pak semut, dan kita akan berunding dengan mereka, tak lama lagi, tentu saja setelah kau ada disini..:)

Makassar, 17 Januari 2010 - 16.15 wita