tag:blogger.com,1999:blog-6401856310217077062024-03-12T16:12:28.758-07:00rumahwaktu......tempat dimana semuanya akan kembali.budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.comBlogger211125tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-76610064118648790942016-06-10T06:35:00.000-07:002016-06-10T06:42:10.081-07:00hujan di bulan juni <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE-K21Isv1lVNEox5EnvwdJgam6mNINM7tGkZ7MYxllpZ9kOW9PBScBsmIFYnDj8PXjdD_TbqFIbc1du8jDyNWaNZpTITd6WD11DaCAe0nGhYvfzDFuB6piErsZskDZqHKeR_qGQs28qc/s1600/zee+dan+deeva.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE-K21Isv1lVNEox5EnvwdJgam6mNINM7tGkZ7MYxllpZ9kOW9PBScBsmIFYnDj8PXjdD_TbqFIbc1du8jDyNWaNZpTITd6WD11DaCAe0nGhYvfzDFuB6piErsZskDZqHKeR_qGQs28qc/s200/zee+dan+deeva.jpg" width="196" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #181818; font-family: "merriweather" , "georgia" , serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">“tak ada yang lebih tabah</span><br />
<span style="background-color: white; color: #181818; font-family: "merriweather" , "georgia" , serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">dari hujan bulan Juni</span><br />
<span style="background-color: white; color: #181818; font-family: "merriweather" , "georgia" , serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">dirahasiakannya rintik rindunya</span><br />
<span style="background-color: white; color: #181818; font-family: "merriweather" , "georgia" , serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">kepada pohon berbunga itu..... </span><br />
<span style="background-color: white; color: #181818; font-family: "merriweather" , "georgia" , serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">[</span><a class="authorOrTitle" href="https://www.goodreads.com/author/show/167915.Sapardi_Djoko_Damono" style="background-color: white; color: #333333; font-family: lato, 'helvetica neue', helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; text-decoration: none;">Sapardi Djoko Damono</a><span style="background-color: white; color: #181818; font-family: "merriweather" , "georgia" , serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">, </span><span id="quote_book_link_1441445" style="background-color: white; color: #181818; font-family: "merriweather" , "georgia" , serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><a class="authorOrTitle" href="https://www.goodreads.com/work/quotes/1432062" style="color: #333333; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, sans-serif; text-decoration: none;">Hujan Bulan Juni</a>]</span><br />
<span style="background-color: white; color: #181818; font-family: "merriweather" , "georgia" , serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"><br /></span>
<span style="color: #181818; font-family: "merriweather" , "georgia" , serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 21px;">Kepada putrik-putriku Azeeta Sasmaya dan Adeeva Zafaya, hari ini dari teras kantor yang basah oleh hujan dibulan Juni, saya menuliskan ini untukmu. Peluk rindu dari ayah yang sedang jauh. L</span></span><span style="background-color: white; color: #181818; font-family: "merriweather" , "georgia" , serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">ekas besar, tumbuhlah dengan sehat, lahir dan batin. Kami tak pernah berhenti mendoakanmu....</span><br />
<span style="color: #181818; font-family: "merriweather" , "georgia" , serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 21px;"><br /></span></span>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #181818; font-family: "merriweather" , "georgia" , serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 21px;">Jogjakarta, 10 Juni 2016</span></span></div>
budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-43324925194213516572016-03-12T23:45:00.001-08:002016-03-13T00:01:51.071-08:00bayi istimewa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikaTbUzpcLO-_YJUmhF4jhgxCxWHa1pCvbIy53TPilhVTNZ8kxObdGyeDX0LaiISGh4W1A9Nm7cPUKTmrKmEcRsPF-bRwe3I9tuDE9VnT6VgdqxBX3A1lXTA9FtVhGS8pA1fis-1RzVl4/s1600/IMG20160312164641.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikaTbUzpcLO-_YJUmhF4jhgxCxWHa1pCvbIy53TPilhVTNZ8kxObdGyeDX0LaiISGh4W1A9Nm7cPUKTmrKmEcRsPF-bRwe3I9tuDE9VnT6VgdqxBX3A1lXTA9FtVhGS8pA1fis-1RzVl4/s200/IMG20160312164641.jpg" width="200" /></a></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">
"ada info terbaru hari ini terkait cucu presiden?, tolong update yah, upayakan live wawancara dengan Gibran dan Ibu Iriana". Begitulah, permintaan datang bertubi-tubi, sejak bayi yang menyandang status sebagai cucu pertama presiden itu lahir, tangis pertamanya menghebohkan seantero republik.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">
Saya hanya berpikir, seandainya saja bayi itu lahir dari keluarga mbak Tursiman dan mas Wagiman, tentu saja perkaranya tak akan seribet ini. Tak akan ada penjagaan super ketat disekitar ruang perawatan, para keluarga serta dokter dan perawat, pasti dengan senang hati akan berbagi banyak cerita, ataupun memberi akses lebih, untuk mendapatkan gambar yang bagus. Tapi tentu saja, yang ini bukan bayi biasa. Ia adalah bayi yang istimewa.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">
Sebagai jurnalis prajurit dimedan laga (halah...lebay), jelas peristiwa ini menjadi sesuatu yang memiliki nilai berita dengan kualitas super. Rasa penasaran publik soal bayi ini harus terjawab, jadi wajarlah kalau request program datang dengan penuh semangat 45. <span style="font-size: 12.8px;">Deretan pertanyaan seperti, apa jenis kelamin sang bayi?, siapa namanya?, lahir normal atau operasi?, bagaimana kondisi kesehatannya?, eyang kakung dan eyang putrinya sudah datang atau belum?, siapa saja tamu pejabat yang datang membesuk?, seberapa ramai kiriman bunga ucapan selamat yang datang?, bagaimana suasana kebatinan masyarakat menyambut kelahiran bayi?, dan masih banyak lagi pertanyaan.</span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">
Kemarin petang, dari sebuah tenda angkringan di depan RS.PKU Muhammadiyah Surakarta, saya dan tim live biro Jogja menunggu kabar, berharap informasi dan stok gambar yang lebih banyak, selain gambar sekedar suasana dari depan rumah sakit.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">
Saya menunggu, sambil iseng-iseng membaca satu persatu karangan bunga ucapan selamat, yang berbaris rapih di halaman rumah sakit. Sebagian besar mengucapkan "selamat atas kelahiran cucu pertama presiden", hanya beberapa yang menulis ucapan selamat kepada ayah dan ibu yang telah melahirkan sang bayi.<br />
Tak ada yang salah dengan kata-kata yang tertulis dalam karangan bunga itu. Tapi entahlah, barangkali hanya perasaan tololku saja yang merasa, ucapan selamat itu seharusnya lebih banyak dialamatkan kepada ayah dan ibu sang bayi.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">
Terakhir dalam tulisan ini, sebagai warga negara yang turut bergembira dengan peristiwa ini, saya juga ingin mengucapkan selamat kepada ayah Gibran dan bunda Selvi, atas kelahiran putra pertamanya "Jan Ethes Srinarendra", semoga ia tumbuh dengan sehat lahir dan batin, serta menjadi anak yang sholeh.<br />
Kepada bapak presiden dan ibu, selamat juga untuk cucu pertamanya, tentu bapak dan ibu sangat bahagia bisa menimang cucu. Oya pak presiden, kami juga sedang menghitung hari kelahiran putri kedua kami. Ia juga adalah bayi istimewa yang sangat kami nantikan kehadirannya, setidaknya istimewa bagi keluarga kecil kami. Jika ia lahir nanti, maukah bapak mengucapkan selamat untuk kami??</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px;">
Jogjakarta, 13 Maret 2016</div>
budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-85671480672475040012016-03-12T18:47:00.000-08:002016-06-10T06:41:16.841-07:00sederhana saja<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ-LQDoFLnhf-WKgeYVS6VC22MDY0hZsS3kNx2u3xfprRKIZac3xYcbmWSP4eI9CZwnnfnS2H04JdIBXw5rd4AxocyXqqrRkh_aKNPdJFd27oypzuNMFgDgjR9ykuqFijIdJMibrb_vdc/s1600/IMG-20160110-WA0051.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ-LQDoFLnhf-WKgeYVS6VC22MDY0hZsS3kNx2u3xfprRKIZac3xYcbmWSP4eI9CZwnnfnS2H04JdIBXw5rd4AxocyXqqrRkh_aKNPdJFd27oypzuNMFgDgjR9ykuqFijIdJMibrb_vdc/s200/IMG-20160110-WA0051.jpg" width="187" /></a></div>
Pagi ini, beberapa kali mencoba menulis sesuatu,tapi berkali-kali juga, baris-baris paragraf yang tersusun rapih itu saya hapus,<br />
lalu kemudian menulis ulang semuanya dari awal.<br />
Sebetulnya ini perkara sederhana,<br />
sedari tadi saya hanya ingin menceritakan rindu yang dalam,<br />
kepada kalian berdua, my lovely Mezayu dan Zee.<br />
Salam kangen dari Ayah hehe.... :)<br />
<br />
Jogjakarta, 13 Maret 2016<br />
<br />budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-38469081055874804752015-12-18T18:29:00.000-08:002015-12-18T18:32:06.999-08:00kota yang tak pernah belajarHujan turun tak bosan-bosannya dalam tiga hari ini, deras menggenangi jalanan. Banjir?, sudah pasti, jalanan macet?, tentu saja. Hujan, banjir dan macet, sepertinya sudah dihadiahkan sepaket, kepada kota dimana pemerintah dan warganya sama-sama tak pernah belajar tentang bagaimana merawat lingkungannya.<br />
Ketika kemarau panjang membakar kota, orang-orang ramai menggerutu, mengeluh gerah, berharap hujan, tapi tetap membuang sampah seenaknya. Soal sampah ini, saya ingat komentarnya Anchu, teman sekantor, saat melihat pengendara mobil yang membuang sampah ke jalanan dari jendela mobilnya, katanya: "itu orang, duitnya banyak, tapi otaknya yang sedikit. Mestinya dia beli dulu tambahan otak, baru kemudian beli mobil" hahaha...<br />
Ketika hujan datang, jalanan macet karena genangan air, pemukiman terendam air, orang ramai kembali mengutuk cuaca. Padahal saat kemarau panjang, mereka lupa membersihkan parit depan rumah yang mendangkal akibat lumpur dan sampah rumah tangga. Pemerintahnya?, sama saja menurutku, mereka mengelola sistem drainase kota dengan sangat buruk. Mengizinkan para pengusaha membangun belantara beton seenaknya, merusak kawasan yang seharusnya menjadi daerah resapan air.<br />
Cerita tentang hujan dan banjir, bagi saya adalah sepotong kisah lama, yang kembali berulang di sebuah kota, dimana warga dan pemerintahnya, sama-sama tak pernah belajar, kecuali saling menyalahkan ketika kesulitan mulai datang.<br />
bagaimana dengan saya??, tiga hari ini saya betah menonton hujan, dari teras belakang kantor tvone biro Makassar. Tempat paling "keramat" untuk melewatkan waktu. Hujan membuat desember ini terasa lama, memberi tempat pada sunyi yang meresap diam-diam, mengendap dalam ingatan. <br />
<br />
Makassar, 19 desember 2015<br />
<br />
***rindu kalian, my lovely Zee dan Mezayubudi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-50725958335992364752015-11-17T08:21:00.000-08:002015-11-17T08:25:52.600-08:00Merawat Ingatan<div>
ayo menulis lagi....</div>
<div>
ini adalah mekanisme sederhana untuk merawat ingatan</div>
<div>
apalagi untuk seorang pelupa seperti saya.....</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Makassar, 17 November 2015<br />
<div>
<br /></div>
</div>
budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-60050142255691085092013-11-16T19:41:00.001-08:002013-11-16T19:41:21.784-08:00Akun Email Untuk Zee<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipQqtMDMqSU3fsyS1Xg9j_gLNQuWkxrp2_IOuSdwMZ9qvWpGX98dimYhc71EpUVtszLfAjRjqo9Nb5jsEtomyNgPyhf68Gk-v7hdZnoRUBmrmZAaEWPuNk6b9sAQ35GcZuIIKWHacHJGc/s1600/IMG-20131029-WA001.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipQqtMDMqSU3fsyS1Xg9j_gLNQuWkxrp2_IOuSdwMZ9qvWpGX98dimYhc71EpUVtszLfAjRjqo9Nb5jsEtomyNgPyhf68Gk-v7hdZnoRUBmrmZAaEWPuNk6b9sAQ35GcZuIIKWHacHJGc/s320/IMG-20131029-WA001.jpg" width="320" /></a></div>
Lama saya tak "pulang" ke rumahwaktu ini, sudah
cukup lama. Belakangan ini saya agak malas menulis, diperparah dengan
kondisi jaringan internet yang sering lemot, ikut menggerus semangatku
menulis di rumahwaktu ini.<br />Saya lebih suka menulis surat pendek, lalu
dikirim ke emailnya Zee via smarth phone. Beberapa waktu lalu, saya
membuat satu akun email untuk Zee, disitu saya selalu mengirim foto,
video dan surat-surat pendek kepadanya. Kelak bila saatnya tiba, Zee
bisa menemukan mozaik hidupnya dalam pesan-pesan yang tersimpan dengan
aman disitu.<br />Saya membuat akun email itu, sekedar untuk menjaga
"kenangan baik" untuk Zee. Karena saya percaya, kenangan seseorang atas
sesuatu, akan membentuk mozaik kehidupannya dimasa yang akan datang. Kenangan baik bisa membuat kehidupan seseorang akan tumbuh dengan baik, begitupun sebaliknya, kenangan getir terkadang mengendap dalam-dalam dan menjadi dendam yang akan terbawa sepanjang masa. <br />
Pagi ini saya tiba-tiba panik, lama tak dibuka, saya nyaris lupa password blog ini, saya mencarinya kemana-mana, dan akhirnya bisa menemukannya kembali. Hmm...betapa banyak catatan yang tersimpan dirumahwaktu ini, sekalipun tak hilang, tapi saya sepertinya tak sanggup untuk "pindah rumah" bila kemudian password blog ini raib dari ingatanku.<br />
Ah, tahukah kau putriku, betapa pelupanya ayahmu ini, cobalah kau buka tas ransel ayah, lihatlah, selalu penuh dengan banyak barang, yang sebetulnya tak semuanya harus dibawa setiap hari, tapi ayah harus selalu membawanya, biar saat dibutuhkan ayah tak perlu bilang lupa membawanya. Itu adalah salah satu mekanisme ayah melawan lupa :) <br />Hai Azeeta
Sasmaya, nanti akan ayah berikan pasword dari akun email yang dibuat
untukmu, semoga kau bisa "menemukan" dirimu disana, barangkali tak
semuanya, tapi setidaknya itu bisa mewakili kenangan baik kami tentangmu. Kelak dalam surat-surat yang kami kirim padamu, kau tak
hanya menemukanmu, tapi kau juga bisa "menemukan" kami disana.<br />
<br />
Makassar, 17 November 2013 budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-23948298148129944672013-03-30T17:45:00.001-07:002013-03-30T17:51:06.694-07:00detak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Bagaimana caranya saya menjelaskan bahwa saya menyayangimu putriku?, rasanya sulit untuk di bahasakan, barangkali dengan pelukanku ini bisa membuatmu merasakan debaran dari dalam dadaku. Saya menyayangimu dalam setiap detak didada kiriku ini.....<br />
<br />
Makassar, 31 Maret 2013 - 08.46 <br />
<br />budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-31300628177043241842013-02-26T20:43:00.002-08:002013-02-26T21:08:03.844-08:00Melukis Ibu<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLsfkUX7TkFMEiEFbtRLt3qblW8CuchdrksMDdRjeA9l5Z4Egw70HKTE-RKCWpaF8ANnPYy1w1OjoJVlrOHwquI_m2zB6a1XYQ9CmIjsghzrRkfeQm2W5xmq1JaCNyMU3CLY0tcGkVaWk/s1600/melukis+ibu.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLsfkUX7TkFMEiEFbtRLt3qblW8CuchdrksMDdRjeA9l5Z4Egw70HKTE-RKCWpaF8ANnPYy1w1OjoJVlrOHwquI_m2zB6a1XYQ9CmIjsghzrRkfeQm2W5xmq1JaCNyMU3CLY0tcGkVaWk/s320/melukis+ibu.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Seorang gadis Kecil Iraq di Panti Asuhan (Foto : <a href="http://www.facebook.com/photo.php?fbid=10150461734696977&set=p.10150461734696977&type=1&theater" target="_blank">Mike Hanini Odetalla</a>)</td></tr>
</tbody></table>
Belakangan ini saya sedikit malas menulis, seperti kekurangan ide, atau barangkali sebenarnya mulai hilang kepekaan. Kata orang-orang, menulis akan membuat kita abadi. Bila jasad sudah terkubur berkalang tanah, tapi dengan menulis, maka kita akan senantiasa hidup dalam pikiran orang-orang disepanjang masa.<br />
Pagi ini saya "memaksakan" diri untuk menulis lagi di rumahwaktu ini, saya ingin bercerita padamu puriku, tentang kisah pilu beberapa anak-anak seusiamu yang kurang beruntung. Saya menemukan mereka di rumah sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar.<br />
Dua hari lalu, saya mendapat kabar bahwa bayi Jaguar, seorang bayi yang mengidap microcepalus sejak lahir, akhirnya meninggal dunia di RS.Wahidin Sudirohusodo Makassar. Jaguar, yang kemudian diganti namanya oleh para perawat rumah sakit dengan nama Muhammad Faiz itu, wafat dalam usia yang belum cukup setahun.<br />
Tahukah kau putriku? bayi Faiz itu hampir 10 bulan ditinggalkan kedua orang tuanya di RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Entah apa keputusan mereka meninggalkannya disana, barangkali mereka tak siap memelihara dan membesarkan seorang anak cacat seperti Faiz. Allah memberikan keputusan yang terbaik atas nasib bayi Faiz, Allah lebih mencintainya, makanya ia dipanggil pulang ke singgasana langit.<br />
Lalu tak lama setelah Faiz meninggal, seorang bayi dari surga yang diberi nama Anugrah, kini juga menjadi anak bersama para perawat di RS.Wahidin Sudirohusodo Makassar, para perawat menyebutnya sebagai adik bayi Faiz. Apabila Faiz ditinggalkan orang tuanya karena menderita microcefalus (kepala yang lebih kecil dari tubuh), bayi Anugrah ini pun ditinggalkan kedua orang tuanya, sebab iya lahir dengan kondisi hidrocefalus (kepala yang lebih besar dari tubuh).<br />
Bayi Anugrah, dibawa warga ke RS. Wahidin setelah warga menemukannya menangis, ditinggalkan disebuah rumah kosong di daerah Tamalanrea, dengan kulit yang memerah, dan selembar sarung yang membalut tubuhnya. Kini ia tinggal bersama para perawat di ruang NICU RS. Wahidin Sudirohusodo, para perawat itu menjaganya secara bergantian. Ia kini hidup dari belas kasih orang-orang yang iba kepadanya. <br />
Di rumah sakit itu juga, beberapa hari ini saya sering bolak-balik live report, tentang kisah bayi Fatir Muhammad, usia satu tahun. Bayi malang ini sudah 27 hari terbaring kritis di ruang ICU rumah sakit Wahidin, setelah sebuah peluru nyasar menembus kepalanya pada awal Februari lalu. Karena kondisinya yang tidak stabil, peluru itu baru bisa dikeluarkan oleh tim dokter 18 hari kemudian. Dan sampai saat ini, bayi Fatir masih terbaring kritis di ruang ICU.<br />
Saya pernah berkunjung ke rumah bayi Fatir, tepatnya sebuah kamar kontrakan berukuran 2 x 3 meter persegi, di jalan Bajigau lorong 3 Makassar. Kamar kontrakan yang sempit, masih lebih luas ukuran kamarmu Putriku. Diruangan sempit itu bayi Fatir tinggal bersama kedua orang tuanya dan dua orang kakaknya yang juga masih balita. Lima orang berhimpitan dalam ruangan sekecil itu. Kedua orang tuanya hanya buruh serabutan yang tidak memiliki pekerjaan tetap. <br />
Siapakah pemilik peluru di kepala bayi Fatir itu?? entahlah, polisi belum berhasil menemukannya. Setahu saya, kasus peluru nyasar sebelum-sebelum ini juga tak pernah tuntas pengusutannya. Dan kalaupun hari ini tak terungkap juga, dan bila si pemilik peluru itu masih punya hati, maka ia tak akan tenang membawa rasa bersalahnya disepanjang hidupnya.<br />
<br />
******<br />
<br />
Beberapa hari lalu, Bundamu memasang picture profile blackberry-nya dengan gambar seorang bocah yang tidur berdampingan dengan lukisan seorang perempuan, yang ia gambar di atas lantai. Saya bertanya, itu foto siapa?, kata Bunda <i>"Ini seorang bocah korban perang Iraq, gadis yatim ini melukis almarhum ibunya dilantai, dan kemudian tertidur disisi lukisan itu.</i>".<br />
Foto itu menghentak hati saya yang paling dalam, rasanya, tak ada kata yang bisa mewakili cerita pilu dari foto itu. Lalu siapakah gadis kecil Iraq yang melukis ibunya itu?? saya tak menemukannya dalam riset kecil-kecilan di internet. Ia seperti bayi Faiz dan Anugrah, atau bayi Fatir, mereka terpisah benua, tapi sama-sama didera takdir yang sama, tak bisa memeluk ibunya.<br />
Azeeta Sasmaya putriku, mengapa kisah-kisah seperti ini harus saya ceritakan? jawabnya untuk
mengasah mata hatimu, sebab orang-orang yang terasah mata
hatinya akan lebih mudah menemukan kebenaran dan cahaya penerang dalam
hidupnya.<br />
Bila kau sering menemukan kisah pilu orang-orang yang kurang beruntung disekitarmu, barangkali itu bisa membuatmu lebih banyak bersyukur, karena orang-orang yang bersykur sangat dekat dengan kebaikan. Tapi bila kau terlalu sering melihat "kesenangan", mungkin itu bisa membuat lupa diri, dan orang-orang yang lupa diri sangat jauh dari kebenaran.<br />
<br />
Makassar, 27 Februari 2013 - 10.00<br />
<br />
[<i>my princess Zee...Ayah rindu, sebentar lagi rumah kita rampung dikerjakan, ayah menunggumu dan bunda disini, kita akan melihat pagi bersama, dari teras rumah kita yang baru..</i>..]budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-59097449916282874292013-01-24T02:01:00.003-08:002013-01-24T02:04:38.569-08:00tahun kedua mu<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV7_gMeuFyyC_xb2WAr58-eTUYCkZXCTSIZx4dxIMshVF1pEtkZBSsY7jXgjyBQtIb8CD20wfF2DPWkZ20N_VvtMKkQnO_iCyeeizzQHJ5G8sYQ7d5f2ViDS81cNXqYRomi5KGMfvqTvg/s1600/zee1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV7_gMeuFyyC_xb2WAr58-eTUYCkZXCTSIZx4dxIMshVF1pEtkZBSsY7jXgjyBQtIb8CD20wfF2DPWkZ20N_VvtMKkQnO_iCyeeizzQHJ5G8sYQ7d5f2ViDS81cNXqYRomi5KGMfvqTvg/s200/zee1.jpg" width="200" /></a></div>
Wajahmu tegang, ada semacam rasa canggung. Matamu yang indah itu, selalu kau alihkan bila mata kita bertemu. Ah, seperti yang sudah sering terjadi, ketika saya lama meninggalkanmu, maka detik-detik pertemuan seperti ini sering membuatku gundah.<br />
Hmm..sejujurnya saya khawatir bila kau mulai lupa dengan wajahku. Lalu saya akan tetap memeluk dan
menciummu, tak peduli kau gelisah, dan kata-kata seperti
ini biasanya akan saya ucapkan berkali-kali " Haiiiii Princess....ini
lho Ayah datang....". <br />
Tapi baiklah, saya akan berikan sedikit penjelasan kepadamu, kenapa dua bulan ini saya tak ada bersama mu dan Bunda, anggaplah ini semacam klarifikasi, karena saya tak mau dicurigai sebagai ayah yang "melupakan" putrinya. Ini tahun kedua usiamu, dan saya belum pernah sekalipun datang tepat dihari ulang tahunmu. <br />
Dalam dua hingga tiga bulan ini, kalian harus pindah sementara waktu ke Surabaya, sambil menunggu proses renovasi rumah di Makassar rampung. Biar nanti rumah kita lebih nyaman ditempati, biar nanti saat kau bermain dilantai, kami tak perlu cemas dengan semut-semut dan anak kelabang yang kerap muncul dari sela-sela tegel, iar nanti bila hujan deras mengguyur, tak ada lagi pemandangan air yang menetes dari atas plafon.<br />
<br />
*****<br />
<br />
Pagi itu, Bunda telah memesan sebuah nasi tumpeng dengan aneka lauk. Lalu diruang tengah itu, kita panjatkan banyak doa kebaikan untukmu. Pengasuhmu mbak Hernik mengabadikan kita dalam foto bersama nasi tumpeng itu. Oya, soal mbak Hernik ini, betapa saya kalah pamor dengannya. Kau lebih suka jalan-jalan sama mbak Hernik, kalau gendong pun maunya sama mbak Hernik.<br />
Sudah dua tahun usiamu, lucu dan mengemaskan, semoga kau tumbuh dengan sehat lahir dan batin, menjadi anak yang sholehah. Lalu apa hadiah untukmu di hari bahagia itu?? bunda membelikanmu PAL (Play And Learning), semacam sebuah tablet belajar berbahasa Inggris, semoga kau menyukainya, apalagi disana ada Simon, Zing, Elektra, Sweepy dll yang akan menemanimu belajar sambil bermain dan bernyanyi. <br />
<br />
Surabaya, 11 Januari 2013<br />
<br />budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-36660523297073116272012-12-06T22:33:00.000-08:002012-12-06T22:45:41.983-08:00jikalau...Ada lima orang anak dan sepuluh orang cucu yang menggemaskan....jikalau saja hari ini ia masih ada disini, kami tentu akan berkumpul untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 68.....<br />
<br />
Makassar, 7 Desember 2012<br />
ibu in memories ...budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-51753304566000073462012-11-07T03:49:00.000-08:002012-11-10T22:31:17.633-08:00Kiriman Dari Surga Itu Bernama Jaguar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPN2jId3zHw3P9XBGiiZBdiLxV5uKvbuWWY9Owi7uYU7AO122qBlnSMhQudeDXuXMKKb-FcYKPwSZzvCXzZWFzoz_LfP-1xqD0UiivPmzV0H9Z2alENDIN3z-1CuxIk4f3MiaZ43H2OyU/s1600/jaguar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPN2jId3zHw3P9XBGiiZBdiLxV5uKvbuWWY9Owi7uYU7AO122qBlnSMhQudeDXuXMKKb-FcYKPwSZzvCXzZWFzoz_LfP-1xqD0UiivPmzV0H9Z2alENDIN3z-1CuxIk4f3MiaZ43H2OyU/s200/jaguar.jpg" width="200" /></a></div>
Saya membaca sekali lagi, kisah dari John dan Edna Massimilla,
dari buku <i>Chicken Soup For The Unsikable Soul</i>. Sepasang suami istri yang
pada tahun 1954 menempuh sebuah perjalanan yang hening dan menyedihkan,setelah memutuskan membawa
Ruth 18 bulan, putri bungsu mereka yang cacat untuk dititip ke sebuah Panti Rehabilitasi Anak Cacat. <br />
Dalam perjalanan, Edna memecah keheningan dengan menyetel radio
mobil, tiba-tiba terdengar suara mantan teman kelasnya dulu, seorang
anak yang terlahir tanpa kaki, yang kini menjadi seorang ketua sebuah organisasi para penyandang cacat. Teman Edna itu bercerita tentang
percakapan masa kanak-kanaknya bersama ibunya.<br />
Kata sang Ibu: " <i>Ketika
tiba waktunya bagi seorang anak cacat lain untuk dilahirkan, Tuhan dan
para penasihatnya mengadakan sidang khusus, untuk memutuskan kemana anak
ini akan di kirim. Anak ini harus di kirim pada keluarga yang
tepat, keluarga yang akan menyayanginya. Nah,tahukah kau? keluarga kitalah
yang menjadi salah satu pilihanya</i>..."<br />
Mendengar kisah di Radio
itu,mata Edna berkaca-kaca menahan tangis,dan berkata pada suaminya, "<i>Kita pulang saja</i> !!". Edna membelai wajah mungil
Ruth,memandangnya sebagai simbol ketidak bersalahan yang indah. Malam itu, Edna terbangun pukul 3 dini hari, dan menuliskan sebuah puisi untuk Ruth<br />
<br />
******<br />
<br />
Saya menulis ulang kisah John dan Edna ini, karena saya teringat dengan bayi Jaguar, begitu orang-orang di RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar menyebutnya, seorang bayi laki-laki yang lahir dengan kelainan fisik bentuk kepalanya lebih kecil dari tubuhnya. Kata para perawat, Jaguar menderita microsefalus<br />
Para perawat bercerita, suatu hari, lima bulan yang lalu, seorang pria datang membawa bayi itu, katanya bayi ini dirujuk dari sebuah rumah bersalin di kota Makassar. Lalu saat bayi itu diterima dan pihak rumah sakit meminta identitas laki-laki itu, katanya ia lupa membawa identitas, dan meminta izin untuk pulang mengambilnya. Namun sejak saat itu, ia tak pernah kembali. Para perawat itu hanya ingat, laki-laki itu menyebut nama bayi itu dengan "Jaguar".<br />
Bayi Jaguar, saat ini hidup dari belas kasih para perawat di RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar, mereka bergantian menjaganya sesuai dengan shift kerja para perawat. Tak jarang, para perawat yang baik hati ini membawa Jaguar berkeliling disekitar ruang perawatan sambil memantau perkembangan bayi lain yang dirawat di tempat itu. Sesekali, mereka akan membawa Jaguar pulang ikut kerumah, atau membelikan baju dan susu untuk kebutuhan Jaguar. Para perawat ini hanya berharap, kelak orang tua bayi Jaguar ini akan kembali menjemput putra mereka, meski dengan kondisi yang cacat.<br />
Jika sekiranya benar ada sidang khusus diatas sana, untuk memutuskan kemana bayi Jaguar ini akan dikirim, adakah yang salah dalam putusan sidang yang diambil di singgasana langit?, apakah bayi Jaguar telah dikirim ke orang tua yang salah?. Entahlah, saya tak bisa menjawabnya, saya pun tak bisa membayangkan bagaimana bila saya yang berada dalam posisi seperti ibu dan ayah bayi Jaguar. Saya hanya sedih mendengar kabar ini, benar-benar sedih melihat rekaman liputan tentang bayi Jaguar.<br />
Seminggu ini, di RS.Wahidin Sudirohusodo Makassar, saya menemukan ada dua kisah yang bertolak belakang tentang bayi-bayi yang "dikirim" dari langit itu. Beberapa hari lalu dalam liputan live, saya dan teman-teman tvone menangkap momen bahagia penuh haru, atas kembalinya bayi Suci Almadinah kedalam pelukan kedua orang tuanya, setelah diculik selama tiga hari dari ruang perawatan anak.<br />
Hari ini saya menemukan kisah lain yang sangat berbeda, tak seperti bayi Suci Almadinah, bayi Jaguar ini, ia meringkuh sepi diatas pembaringan, karena ditinggal pergi kedua orang tuanya, semoga ia tumbuh dengan sehat, semoga ia kuat seperti namanya...Jaguar !!<br />
<br />
Makassar, 7 November 2012 - 19.30 <br />
<br />
<i>[thanks to </i>@AnchuMaarif<i>, yang sudah membuat liputan tentang "bayi Jaguar", sesuatu yang mengoyak sisi hati kita yang paling terdalam]</i><br />
<br />
<i> *****</i><br />
<br />
<br />
<i><b>Anak Dari Surga</b></i><br />
<br />
<i>Sebuah sidang tengah berlangsung nun jauh diatas Bumi,</i><br />
<i> " Sudah waktunya untuk sebuah kelahiran lagi" Lapor para malaikat kepada Tuhan di singgasana</i><br />
<i>"Kali ini seorang anak istimewa yang akan memerlukan banyak kasih</i><br />
<i>Kemajuannya mungkin sangat lambat</i><br />
<i>Keberhasilannya mungkin tidak tampak</i><br />
<i>Dan ia akan memerlukan perawatan ekstra dari orang-orang yang ditemuinya dibawah sana.</i><br />
<i>Ia mungkin tidak berlari atau tertawa atau bermain,</i><br />
<i>Pikirannya mungkin sangat jauh. </i><br />
<i>Dalam banyak hal ia tidak mampu menyesuaikan diri,</i><br />
<i> dan ia akan disebut anak cacat.</i><br />
<i>Maka kita perlu berhati-hati tentang kemana ia akan dikirim. </i><br />
<i>Kita ingin hidupnya berkecukupan</i><br />
<i>Kami mohon Tuhan, carikan orang tua yang bersedia melakukan tugas khusus-Mu.</i><br />
<i>Mereka tidak langsung sadar, tentang peran yang dipercayakan kepada mereka.</i><br />
<i>Tapi, dengan di anugerahi anak ini dari atas,</i><br />
<i>Makin
kuat iman mereka, dan makin kaya kasih mereka. </i><br />
<i>Dan segera mereka akan
tahu hak istimewa yang mereka terima</i><br />
<i> dalam merawat anugerah dari surga
ini.</i><br />
<i> Anak yang begitu lemah dan lembut, sesungguhnya anak yang istimewa dari surga. <b>[Edna Massimilla 1954]</b></i> <br />
<br />budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-10546704279250767332012-10-18T05:28:00.002-07:002012-10-21T02:21:55.321-07:00Surat Untuk Tuhan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicS9fZyibpnghsNoRTVNUkTYF3GRR7Ph0AXCnsL_oxkG95g8OjUA6FIsbExUpbMrxRKswyq5bzfXXXSNsO3kd7T0BylJLV84rQ6UAeSskXMEwxJUYBgQfKdUJXKnaSSkRgpRMcGsq_xwo/s1600/anchu_makassar.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="166" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicS9fZyibpnghsNoRTVNUkTYF3GRR7Ph0AXCnsL_oxkG95g8OjUA6FIsbExUpbMrxRKswyq5bzfXXXSNsO3kd7T0BylJLV84rQ6UAeSskXMEwxJUYBgQfKdUJXKnaSSkRgpRMcGsq_xwo/s200/anchu_makassar.jpeg" width="200" /></a></div>
Sudah masuk pertengahan Oktober, bila engkau adalah salah satu diantara mereka yang merindukan hujan, sekarang adalah saatnya, bunga-bunga hujan itu tumbuh diatas tanah basah, meninggalkan bekas pada sendal mungilmu juga roda sepedamu saat kita bersama menyusuri pagi dan sore di jalanan kompleks.<br />
Lihatlah sekumpulan bunga asoka yang kutanam dibawah jendela rumah kita, pada musim penghujan beberapa tahun yang silam, ia hanya sekumpulan tunas-tunas kecil yang muncul dari dalam tanah yang basah. Kini lihatlah, betapa rimbunnya mereka, dari tunas-tunas kecil itu mereka tumbuh dengan indahnya, dengan warna merah merona yang diterpa cahaya senja.<br />
Azeeta Sasmaya putriku, hari ini saya tak bisa mengajakmu melihat sore dari teras rumah kita. Seperti biasa, disetiap hari kamis, saya selalu kebagian tugas masuk siang hingga malam. Saya selalu merasa tak pernah bisa meluangkan banyak waktu denganmu, dan itu sering membuat saya khawatir bila tak bisa melihat dengan seksama setiap detik dari pertumbuhanmu.<br />
Seperti sekumpulan bunga asoka dibawah jendela rumah itu, tiba-tiba saya tersadar, betapa mereka tumbuh dengan cepat hingga menutupi separuh jendela. Saya menanamnya, tapi tak begitu detail memperhatikan mereka tumbuh dengan cepat. Sebagai ayah, saya tiba-tiba merasa telah melewatkan banyak peristiwa penting dari pertumbuhanmu.<br />
Hari ini putriku, saya ingin bercerita kepadamu tentang seorang bocah berusia enam tahun bernama Nadia Syifa Maharani yang menulis surat kepada Tuhan. Ia menulis surat agar Tuhan menanti kedatangan ayahnya di pintu surga. Surat itu ditulis dalam sepotong sobekan kertas buku tulis, hanya satu kalimat "<i>Yaa Allah, semoga Papa diterima di pintu surga</i>". <br />
Siang itu, potongan surat Nadya diperlihatkan tantenya kepada tim tvone yang sedang meliput pemakaman Brigadir Kepala Anumerta Sudirman, personil Polres Poso Sulawesi Tengah yang gugur dibunuh orang tak dikenal di Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir pada Selasa sore 16 Oktober 2012 lalu. Bribka Sudirman ditemukan tewas dan dikubur dalam satu lubang dengan rekannya Briptu Andi Sapa yang juga dibunuh.<br />
Bripka Sudirman, ia adalah seorang ayah yang tak sempat melihat dua putrinya tumbuh, Nadia Syifa Maharani 6 tahun, dan Naura Al Mafira 4 tahun. Putrinya itu hanya bisa mengantar kepergian ayahnya dengan sepucuk surat yang ia tulis untuk Tuhan.<br />
Seperti yang pernah saya tulis disini putriku, tak hanya cerita bahagia dan membanggakan, betapa pekerjaan ini sering membuat saya berjumpa dengan banyak kesedihan dari mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai. Dan semua peristiwa itu semakin membuat saya tak berhenti bersyukur, bahwa sampai detik ini kita masih diberikan anugerah kehidupan yang baik.<br />
Mari kita berdoa untuk Nadia, Naura dan Bundanya, semoga doa dalam sepucuk surat itu sampai kepada Tuhan, semoga Allah menjemput ayah mereka di pintu surga, semoga Allah memberikan kekuatan bagi mereka yang ditinggalkan dan juga menjauhkan kita dari segala kesedihan.<br />
<br />
Makassar, 18 Oktober 2012budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-16175759398456149622012-09-10T03:30:00.000-07:002012-09-10T05:05:55.861-07:00Aku Telah Sampai<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CTVONEM%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
p
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0in;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0in;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikHMXqfHm6lOQa8SS4ZrtK-OMmfJ_k4g-KKaR2y5aTIUIgnkD4NXO6fcHiykQtbATe_F_7H7LIUwzpRcpgwliSEh_jmSo8oLhfnPgnWwLw-R6C664A4zMtw6FtqvF61FdHvO67dSBeZhc/s1600/matahari+terbit.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikHMXqfHm6lOQa8SS4ZrtK-OMmfJ_k4g-KKaR2y5aTIUIgnkD4NXO6fcHiykQtbATe_F_7H7LIUwzpRcpgwliSEh_jmSo8oLhfnPgnWwLw-R6C664A4zMtw6FtqvF61FdHvO67dSBeZhc/s200/matahari+terbit.JPG" width="200" /></a></div>
Kita bangun lebih cepat pagi itu, ingin segera melihat pemandangan matahari terbit dari timur pulau Halmahera. Kita bisa menontonnya dari dermaga pelabuhan Indonesiana Tidore, hanya perlu jalan kaki 10 menitan dari rumah. Pemandangan matahari terbit ini adalah sesuatu yang jarang bisa kita nikmati secara bersama-sama.<br />
<br />
Pemandangan matahari terbit dari ufuk Halmahera ini sama mempesonanya dengan pemandangan matahari terbenam yang sering kita lihat di pantai dekat rumah kita di Makassar. Hmm...seperti matahari yang indah saat terbit dan syahdu ketika terbenam, semoga kelak alur kehidupan kitapun seperti itu, indah pada awal dan akhirnya.<br />
Ketika pertama kali tiba, saya sedikit cemas menatap wajahmu dan bunda, menunggu
reaksi kalian saat tubuh kita mulai dihempaskan ombak yang memukul speedboat
yang melaju kencang dari pelabuhan penyeberangan Bastiong Ternate
menuju Rum Tidore. Ini tentu pengalam yang baru bagimu dan bunda, tapi rupanya kalian tenang-tenang saja, semoga
kalian terbiasa dengan lautan, sebab nanti kita akan sering datang kesini.<br />
Kawasan ini, pada
berabad-abad lampau telah menjadi magnet bagi para pengelana asing dari
Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda untuk datang "bertamu" dan
memulai sebuah fase sejarah yang kemudian kita kenal sebagai awal dari
imperialisme di Indonesia.<br />
Kenapa para pengelana asing itu begitu tertarik datang ke jazirah Maluku Kie
Raha?, mereka sedang memburu rempah-rempah maluku, pala dan
cengkeh, sebuah komoditi termahal dalam lalulintas perdagangan dunia pada abad 15 hingga18. Awalnya mereka datang menawarkan misi perdagangan, tapi kemudian lambat laun
keserakahan membuat mereka mulai menanamkan kuku imperialismenya.<br />
Tapi dalam catatan sejarah, para sultan di Maluku Kie Raha, terutama sultan
Nuku di Tidore yang bergelar Sayidul Jehaad Muhammad El Mabus Kaicil Paparangan, ia
tak pernah sudi menyerahkan tanah leluruh ini kepada penjajah asing.<br />
Sultan Nuku kemudian membuat jazirah Maluku Kie Raha menjadi medan perang yang tak ramah bagi para pengelana asing itu, mereka diusir keluar dari seluruh wilayah kesultanan Tidore yang membentang mulai dari Halmahera, Seram Timur, hingga ke pulau-pulau di Raja Ampat Papua. VOC yang putus asa itu lalu menjuluki Nuku sebagai Prins Rebel, Pangeran Pemberontak dan Bajak Laut Yang Agung.<br />
Ini hanyalah sedikit dari catatan sejarah Tidore yang saya ceritakan padamu putriku, agar engkau paham tentang asal usulmu, sebab kau akan lebih mengenal dirimu apabila kau mengenal sejarahmu sendiri. Bab tentang sejarah tanah leluhurmu ini tentu saja masih panjang, nanti kita akan bahas dilain waktu. <br />
Inilah Tidore putriku, tanah kelahiran ayahmu, sebuah pulau eksotis di jazirah Maluku Kie Raha. Senang rasanya bisa mengajakmu dan bunda ke sini. Nama Tidore berasal
dari gabungan tiga rangkaian kata bahasa Tidore, yaitu : <i>To Ado Re</i>, artinya, <i>‘Aku Telah Sampai’</i>. Seperti arti kata pulau ini, kitapun telah sampai disini. Kau dan bunda kini boleh berkata : "<i>To Ado Re...!!!" :)</i> <br />
<br />
10 September 2012<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-6197345131792873402012-08-14T20:19:00.000-07:002012-08-14T20:35:34.610-07:00Ramadan Tahun IniKita sudah dekat di penghujung ramadan kali ini, kita telah berusaha menjalani ibadah puasa ini dengan segenap keimanan yang kita miliki, persoalan berapa nanti nilai yang akan kita dapat dari ibadah suci ini, itu sepenuhnya hak prerogatif Allah, Dzat yang Maha Berkuasa Atas Segala Sesuatunya.<br />
Kalaupun saya ingin jujur menakar-nakar kualitas ibadah kita dibulan ramadan tahun ini, rasanya belum banyak kemajuan yang kita capai dalam hal ibadah, kesibukan kita pada hal-hal yang keduniawian kerap membuat prioritas ibadah sering kita tempatkan pada urutan kesekian.<br />
Seperti yang pernah kau bilang kepadaku beberapa malam lalu, ibarat tingkat pendidikan, maka kualitas ibadah kita sejatinya masih jalan di tempat, barangkali kita belum juga lulus di tingkat sekolah dasar, bahkan hingga kita mengoleksi usia kepala tiga sekarang ini. Sementara kita harus menyiapkan diri dengan baik, bukan hanya untuk kita, tapi juga untuk menjadi contoh teladan yang baik untuk Zee.<br />
Kemarin saya baru mengedit berita si Itol, tentang anak-anak tunanetra yang berhasil khatam al Quran berkali-kali selama ramadan, meski mereka mengaji dengan al Quran braille, dengan segala keterbatasan yang mereka miliki. Sangat jauh bila dibandingkan dengan kita yang memiliki kesempurnaan fisik, bahkan sampai di penghujung ramadan ini, kita masih membutuhkan seratusan lebih halaman lagi bila kita ingin khatam al Quran. <br />
Semoga nanti kita masih dipertemukan pada ramadan tahun depan, semoga kita masih diberikan banyak kesempatan untuk berbenah, setidaknya bisa meningkatkan grade ibadah kita, dari tingkat ibadah kelas sekolah dasar, menjadi ibadah para akadimisi, para profesor.<br />
<br />
***** <br />
<br />
Saat ini,kita juga tengah sibuk menyiapkan rencana mudik lebaran ke Tidore, ini adalah kali pertama kau dan Zee ke Tidore. Kita akan pulang pada tanggal 17 Agustus nanti, tepat di hari ulang tahun Ayah, semoga kedatangan kita bersama Zee ini bisa menjadi kado spesial untuknya, karena Zee adalah satu-satunya cucu yang belum pernai ia temui.<br />
Selain itu semoga mudik ini juga menjadi penebus rasa bersalah saya, karena sejak merantau di Makassar, meski saya sering pulang ke Tidore menjenguk ayah, tapi saya sesungguhnya tak pernah melewati ramadan ataupun idul fitri bersama ayah dalam 14 tahun terakhir..... <br />
<br />
Makassar, 15 Agustus 2012 - 11.11 wita <br />
<br />
<br />
<br />budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-90038920020885519502012-07-24T20:52:00.003-07:002012-07-24T21:00:28.116-07:00ayah...ayah..ayah...<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJCZ6jTt_bEx8lCp0Zv1RO0tq4KRTo7ZmXrb7bbee_-Ohm4MdOlKkjBseYl4Eo4J9LmNvHHcHZU3Xo3ujyQPJlYSA5Xj3IyLTgP2CvKRTc5WIRZB_XbC6ZEWxG_LLDMuwcIRoo0x-89Z0/s1600/IMG00402-20120715-1305.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJCZ6jTt_bEx8lCp0Zv1RO0tq4KRTo7ZmXrb7bbee_-Ohm4MdOlKkjBseYl4Eo4J9LmNvHHcHZU3Xo3ujyQPJlYSA5Xj3IyLTgP2CvKRTc5WIRZB_XbC6ZEWxG_LLDMuwcIRoo0x-89Z0/s200/IMG00402-20120715-1305.jpg" width="200" /></a></div>
Suatu siang yang teduh di penghujung tahun 2002, di sebuah desa di pinggiran kabupaten Pangkep, teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin angkatan 63 yang juga sefakultas dengan saya itu bercerita dengan mata yang berbinar dan senyum yang merekah, tentang anaknya yang sudah bisa memanggilnya Papa.<br />
Teman saya itu cepat menikah, pada masa dimana kami masih sibuk bersenang-senang dengan kebebasan sebagai mahasiswa. Lalu saat musim KKN tiba, betapa dia sangat merindukan anaknya yang ditinggal pergi. Sedikit dari ekpresi kerinduannya itu dia bagi kepada kami dengan cerita tentang tahap demi tahap pertumbuhan anaknya, termasuk itu tadi, betapa dia bahagia ketika anaknya bisa memanggilnya Papa.<br />
Ketika itu mendengar ia bercerita tentang anaknya bukalah hal yang menarik, biasa saja pikirku. Saya lebih suka kalau topik obrolan adalah hal-hal yang konyol disekitar lokasi KKN atau kampus, apalagi kalau topiknya tentang gadis-gadis desa versus mahasiswa KKN, yang sedang merekah di desa-desa kecamatan tempat kami ber-KKN. Obrolan tentang anak dan istri itu sesuatu yang masih sangat jauh bayangan masa depanku. Karena itu saya tak bisa meresapi kebahagiaan dan kebanggaan yang terpancar dari wajah temanku.<br />
Pagi ini, saya terkenang dengan obrolan di penghujung tahun 2002 itu, ketika saya telah di anugerahi seorang putri yang cantik dan menggemaskan. Saya baru bisa memahami makna dari sinar mata bahagia temanku itu ketika bercerita tentang pertumbuhan anaknya. Ini cerita tentang kebahagiaan dan kebanggaan menjadi seorang ayah, meski hanya dari hal-hal yang sederhana, seperti seminggu terakhir ini, ketika Zee mulai memanggilku dengan sebutan Ayah.<br />
Sebelum-sebelum ini Zee hanya memanggilku dengan sebutan Papa, sama saja sih artinya, tapi saya lebih suka mendengarnya memanggilku dengan sebutan ayah, lebih keren saja rasanya hehe...., awalnya saya sempat cemburu juga denganmu Bunda, karena Zee lebih dulu bisa memanggil Bunda, daripada Ayah...:)<br />
Seminggu terakhir ini, setiap hari Zee bisa puluhan kali memanggil Ayah untuk aktivitas apa saja yang akan ia lakukan, mulai bangun tidur, turun dari tempat tidur, minta dibukakan buku si walter hingga saat saya akan menghilang dari balik pintu ketika akan berangkat kantor. Betapa saya bahagia dengan hal-hal kecil dan sederhana seperti ini.<br />
<br />
Makassar, 25 Juli 2012- 11:26 <br />
<br />
<br />
<br />budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-21965101962273283972012-06-10T02:38:00.001-07:002012-06-10T03:00:31.869-07:00Bobo Igi Amu<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZStMv17zaVjQtxoWxfk9h5vrejIYJWswrSWq56NPmb8evMBYsxSexxfCc4TpDvrgPGEpj5V9-N0sOs9MaOKSWXxmAj_qZoyD1wHoAF4mvi3c0OmGN46cZEU8AMw7pYVdoB-S1UiWKGTI/s1600/belajar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="171" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZStMv17zaVjQtxoWxfk9h5vrejIYJWswrSWq56NPmb8evMBYsxSexxfCc4TpDvrgPGEpj5V9-N0sOs9MaOKSWXxmAj_qZoyD1wHoAF4mvi3c0OmGN46cZEU8AMw7pYVdoB-S1UiWKGTI/s200/belajar.jpg" width="200" /></a>
<span style="font-family: "Arial", "Helvetica", sans-serif;">Kami membelikanmu satu paket buku ensiklopedi anak, semacam buku pintar dengan pulpen ajaib yang disebut walter. Bila kau menekan walter pada gambar-gambar di dalam buku itu, maka walter akan menjelaskan kepadamu tentang makna dari gambar yang engkau tunjuk. Si walter dan buku pintar itu akan menjelaskan banyak hal untuk memenuhi rasa ingin tahu dunia kanak-kanakmu, walter akan menjelaskan banyak pertanyaan yang mungkin tak mampu kami jawab semuanya.</span><br />
<span style="font-family: "Arial", "Helvetica", sans-serif;">Kami tak ingin memberikan jawaban-jawaban normatif dengan semua pertanyaan yang kau ajukan, seperti pertanyaan "<i>mengapa kelinci panjang kupingnya??</i>" , kami ingin menjawab dengan baik, bukan sekedar mengatakan padamu dengan jawaban alakadarnya bahwa "<i>memang sudah begitu sejak awal, Allah menciptakan kelinci dengan kuping yang panjang</i>". </span><br />
<span style="font-family: "Arial", "Helvetica", sans-serif;">Harga paket eksiklopedi anak itu lumayan mahal, kami tak mampu membelinya dengan cash, maka mencicil adalah cara yang paling memungkinkan untuk menghadiahimu buku-buku pintar itu. Alasan utama kami adalah, bila kami bisa melihat pertumbuhanmu hanya dari penampakan luar fisikmu yang berkembang, lalu bagaimana dengan pertumbuhan otak didalam kepalamu yang tak bisa kami lihat??. </span><br />
<span style="font-family: "Arial", "Helvetica", sans-serif;">Sebuah studi menyebutkan otak anak usia 4-8 tahun, kemampuan intelegensinya berkembang sebesar 30%, pada usia 8-18 tahun, kemampuannya hanya meningkat sebesar 20%. Jadi periode terpenting justru pada saat 4 tahun pertama usia anak yaitu sebesar 50%. Kami tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, sekarang adalah saatnya untuk memberikan asupan gizi yang baik bagi pertumbuhan otakmu.</span><br />
<span style="font-family: "Arial", "Helvetica", sans-serif;">Semoga buku-buku ini bisa menjadi jendela kecilmu untuk melihat dunia yang maha luas, menjelajah lautan ilmu pengetahuan. Kau semakin besar, kini usiamu sudah 1 tahun 5 bulan, kata bunda, kau cukup antusias bermain dan belajar dengan eksiklopedi anak yang kami berikan untukmu. </span><br />
<span style="font-family: "Arial", "Helvetica", sans-serif;">Untuk sementara bundalah yang membantumu mengarahkan si walter untuk menceritakan setiap detail cerita bergambar dalam buku itu, kau akan menyimak sejenak suara si walter yang bercerita, lalu bila kau mulai jenuh, kau akan berdiri dan berjoget-joget diatas buku-buku itu hehehe....</span><br />
<span style="font-family: "Arial", "Helvetica", sans-serif;">Tak apa putriku, silahkan belajar dengan caramu sendiri, kami tak ingin memaksakan cara belajar untukmu. </span>
<span style="font-family: "Arial", "Helvetica", sans-serif;">Kata bunda, kau juga semakin banyak menguasai perbendaharaan kata, misalnya "Aman" yang berati Paman, "Nda" yang berarti bunda, " Bobo igi amu" yang berarti bobo digigit nyamuk, sementara untukku, kau selalu memanggilku "Papa" </span><span style="font-family: "Arial", "Helvetica", sans-serif;">padahal sejujurnya saya lebih suka bila kau memanggilku dengan sebutan "Ayah", meski artinya sama, tapi rasanya sebutan "Ayah" lebih keren kedengarannya hehehe...</span><br />
<span style="font-family: "Arial", "Helvetica", sans-serif;">Saya tak mengikuti perkembanganmu dalam sebulan terakhir ini, sebab kau dan bunda sedang berada di Surabaya, memenuhi rasa rindu Eyang Putrimu. Insya Allah pertengahan bulan ini kalian akan pulang ke Makassar, Ayah rindu......</span><br />
<span style="font-family: "Arial", "Helvetica", sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: "Arial", "Helvetica", sans-serif;">Makassar, 10 Juni 2012 - 17.30 wita</span><br />
<span style="font-family: "Arial", "Helvetica", sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: "Arial", "Helvetica", sans-serif;"><br /></span>budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-2934483814123854892012-05-19T06:27:00.002-07:002012-05-19T06:37:28.534-07:00Kisah Si Didi<br />
"<i>Teng...teng..teng...lonceng berbunyi....saatnya istirahat, anak-anak kelas satu keluar bermain..</i>." begitu ia mulai bercerita, maka saya dan Nana yang asyik bermain akan berhenti sejenak dan mengalihkan perhatian kepadanya.<br />
"<i>Kata Didi....aku punya bola sebuah, ayo kita bermain bola......</i><br />
<i> Anak-anak yang laki-laki adalah, Andi, Anton, Daud, Didi, Ijak, Yohan, Wim dan Zen. Anak-anak yang perempuan adalah, Alida, Fatima, Ina, Nela, Qamaria, Syamsia dan Juriah..</i>." <br />
Bila ia mulai bercerita, maka kami akan menyimaknya dengan penuh
perhatian, meski sebetulnya yang ia ceritakan adalah kisah-kisah lama
yang sudah berkali-kali diceritakannya, bahkan bukan hanya sekedar alur
atau tema cerita, setiap kata sekalipun dalam kisah itu sudah kami
hafal. Tapi kami akan tetap mendengarnya dengan penuh semangat.<br />
Ia adalah seorang
pendongeng yang baik, ia mampu membawa kami masuk dan merasa dekat
dengan tokoh-tokoh yang ada dalam ceritanya. Tak hanya pandai berkata-kata, tapi sinar matanya pun ikut berbicara, dengan senyum kecil ia akan menatap kami, bila melihat ekpresi kami yang melongo menunggu lanjutan cerita yang akan ia sampaikan. Terkadang ia berhenti sejenak dan menyanyikan sebuah lagu, sebelum kembali melanjutkan cerita.<br />
Ia adalah seorang pendongen yang baik, bahkan hingga kami dewasa sekalipun semua cerita yang ia sampaikan selalu abadi dalam ingatan kami. Tidak hanya saya dan Nana, tapi juga Abang On, Uni, dan kakak Yati. Kami masih bisa menirukan bagaimana cara dia bercerita, lengkap dengan intonasi suaranya yang khas. <br />
<br />
Belakangan, setelah saya cukup besar dan mulai mengerti banyak hal, saya baru tahu, apa-apa yang selalu dikisahkan kepada kami adalah bacaan-bacaan buku pelajaran sekolah pada masa kecilnya, untuk hal yang satu ini, ia punya ingatan yang kuat. Cerita favorit yang sering ia sampaikan adalah kisah "Si Didi", tokoh teladan dalam bacaan di sekolah dasar pada masa kecilnya. Mirip dengan tokoh Budi pada buku bacaan ketika saya duduk di sekolah dasar hehe....<br />
<br />
*****<br />
<br />
Desember tahun kemarin, saya tiba dirumah setelah tak pernah pulang dalam tiga tahun terakhir. Saya menemuinya di kamar, ia duduk dan tertidur dikursi yang disiapkan khusus untuknya. Ia sudah lama tak pernah lagi bercerita, bahkan tak pernah berbicara sama sekali.<br />
Usia yang semakin tua ditambah penyakit epilepsinya yang akut telah menggerogoti kesehatannya.Penyakit itu pula yang membuat ia tak pernah menikah, dan hidup seadanya, diasuh oleh saudara-saudaranya yang lain.<br />
Saya menyapanya, mengucapkan salam dan mencium tangannya. Meski orang-orang disekitarku menyampaikan kepadanya dengan suara yang sengaja dikeraskan, bahwa yang datang adalah saya, keponakannya yang merantau jauh di Makassar. Tapi ia tak pernah lagi bicara, matanya hanya terbuka sedikit, memandangku dengan tatapan yang kosong....<br />
<br />
Makassar, 19 Mei 2012 - 21:00<br />
<br />
"<i>Mengenang Om Ade, Dahlan Ahmad Sandiah, istirahatlah dengan damai disisi-NYA, kami semua menyayangimu</i>"budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-70199449704102851392012-05-11T11:09:00.000-07:002012-05-11T18:37:06.552-07:00Jalan-Jalan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlM4jSWGR3Tn5UirJ6eW_q7RSypSBy009HmE8Q0o-AfeN_iU9HcQjtMjtVnwGq_yevGBygPK8uCuF84Byw7Qqgpc-lkOSldG7QO06GsRMZreKIpGwcAIc5zZXiNHxOCNPQ7D1ayTUs4hs/s1600/rotterdam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlM4jSWGR3Tn5UirJ6eW_q7RSypSBy009HmE8Q0o-AfeN_iU9HcQjtMjtVnwGq_yevGBygPK8uCuF84Byw7Qqgpc-lkOSldG7QO06GsRMZreKIpGwcAIc5zZXiNHxOCNPQ7D1ayTUs4hs/s200/rotterdam.jpg" width="200" /></a></div>
Kami mengajakmu jalan-jalan melihat Fort Rotterdam, salah satu jejak masa lampau yang masih dijaga dengan baik di kota ini. Benteng ini dibangun oleh raja Gowa ke 9 pada tahun 1545 yang bergelar Imanrigau Daeng Bonto Karaeng lakiung Tumpa'risi' Kallonna.<br />
Nama asli benteng ini adalah benteng Ujung Pandang, atau benteng Panyua karena desain arsitekturnya yang bergaya eropa itu bila dilihat dari udara berbentuk seperti se-ekor penyu yang sedang merangkak.<br />
Filosofinya, seperti se-ekor penyu yang bisa hidup di daratan maupun lautan, begitu pula kerajaan Gowa yang berjaya di darat maupun dilautan.<br />
Kini benteng ini lebih dikenal dengan nama Fort Rotterdam, setelah kerajaan Gowa dipaksa VOC menandatangani perjanjian Bongayya. Nama Rotterdam ini diambil dari nama kota kelahiran Cornelis Speelman, yang saat itu berkuasan sebagai perwakilan VOC di Makassar.<br />
Kami sengaja membawamu kesini putriku, setidaknya jalan-jalan kita kali ini bisa memberimu sedikit prespektif yang berbeda, dari sekedar pemandangan di pusat-pusat perbelanjaan yang kerap kita datangi setiap akhir pekan. <br />
Kami memang lebih sering membawamu ke Mall, kau tentu lebih sering melihat deretan produk dengan berbagai godaan kemudahan belanja, mulai dari diskon, cicilan dengan bunga nol persen, hingga banyak lagi model marketing yang membuat kita lupa pada garis batas antara keinginan dan kebutuhan.<br />
Bila kita mulai tak bisa membedakan yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan, maka kita akan lebih sering memakai ego daripada logika. Kita manjadi budak kapitalisme dengan ideologi konsumerisme yang akut.<br />
Hmmm...sepertinya mulai berat pembahasan kita putriku, maklumlah...ayahmu ini tiba-tiba terkenang dengan bacaan-bacaan jaman kuliah dulu, tentang kapitalisme versus sosialisme, tentang pendidikan yang membebaskan, bahkan tentang perdebatan kami di kordor kampus mengenai dimanakah sebetulnya Tuhan berada, apakah Tuhan ada di rumah-rumah ibadah atau justru di kampung-kampung kumuh, atau sebetulnya Tuhan itu ada pada tatapan mata anak-anak langit yang mengemis di perempatan lampu merah.<br />
Entah jaman dengan logika seperti apa yang akan kau hadapi bila kau dewasa nanti, hari ini saja, sudah banyak hal-hal miris yang membuat kami cemas. Untuk mendidikmu dengan baik, kamipun harus menjadi yang lebih baik, sebab sebaik-baiknya nasihat itu bukanlah kata-kata, tetapi contoh teladan yang baik.<br />
Kami harus menjadi yang terbaik, sebelum membimbingmu ke jalan-jalan kebaikan. Azeeta Sasmaya putriku, bunga mawar yang indah, kami menamakanmu seperti itu, sebab engkau adalah tanda cinta kami, engkau adalah bunga yang tumbuh di taman hati kami.<br />
<br />
Makassar, 12 Mei 2012- 02.00 dini haribudi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-49469097420815077422012-04-15T02:21:00.000-07:002012-04-15T02:51:41.847-07:00Peternakan Si Meong<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6XxNpzk1BlZb6gLIXi162W92HiigmMXVCd77xkUXTQsWbjCKArXubkSCu1zwhptXIdSb-VzXp9ZTJVoEbA-OCO55dlHlw5N5kR6UecI0E0yfoBz3wRVMRFr0J1H06hZuMa_Yibc3vuXE/s1600/IMG00005-20120415-1317.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6XxNpzk1BlZb6gLIXi162W92HiigmMXVCd77xkUXTQsWbjCKArXubkSCu1zwhptXIdSb-VzXp9ZTJVoEbA-OCO55dlHlw5N5kR6UecI0E0yfoBz3wRVMRFr0J1H06hZuMa_Yibc3vuXE/s200/IMG00005-20120415-1317.jpg" width="200" /></a></div>
Saya tak pernah tuntas menceritakan
kepadamu kisah Si Meong dan peternakannya dari buku berbahan dasar kain
yang dibelikan bunda untukmu. Biasanya baru pada halaman pertama saya
menunjukkan gambar seekor sapi di kandang si Meong, kau dengan penuh
semangat memotong ceritaku dan mencabut tempelan gambar sapi pada
halaman buku itu.
<br />
Biasanya juga, kau akan merebut bukunya dari tanganku, lalu membolak
balik buku dan mengeluarkan semua tempelan gambar binatang disetiap
halaman buku, sambil mengeluar banyak ocehan bahasa balita dari mulut
mungilmu, saya bisa mengerti, mungkin itu semacam caramu
mengekspreasikan sesuatu yang kau sukai, atau mungkin kau sedang asyik dengan imaginasimu sendiri tentang kisah dalam buku kain " Peternakan si Meong" .<br />
Bila seluruh gambar tempelan ternak si Meong mulai berserakan diruang
tengah itu, tercecer dikamar, dibawah kursi atau tertempel di sekitar
pampersmu, saya mulai mengajakmu untuk menyimak hal lain, misalnya
dengan menonton televisi.<br />
Kesukaanmu adalah siaran televisi yang
menampilkan lagu lagu dengan irama menghentak, ahhaaa…kau akan berdiri
sangat dekat dengan televisi, menggoyang goyang pantatmu, meliuk-liukkan
jemarimu untuk menari mengikuti irama musik, dan saya pasti tertawa
terbahak-bahak melihat tingkah lucumu.<br />
<br />
Si Meong memiliki sejumlah ternak, ada sapi, kuda, domba, bebek dan juga ayam, hmmm....sepertinya dari semua hewan itu, baru ayam yang pernah saya perlihatkan kepadamu secara langsung :(, kau kerap berteriak-teriak kegirangan bila mereka melintas didepan rumah sambil mematuk-matuk jalanan basah. Masih banyak satwa lainnya yang perlu kau tahu, bukan hanya sekedar melihat mereka di buku atau di televisi<br />
Kota kita ini tak punya kebun binatang putriku atau sebuah taman luas dengan berbagai habitat yang menarik. Disini lebih banyak belantara beton yang membuat gerah, kota-kota besar terkadang pelit untuk menyisakan banyak ruang bagi pepohonan dan taman. Saya sebetulnya ingin mengajakmu melihat lingkungan dengan lebih dekat, daripada sekedar mondar mandir di Mall dan sejenisnya menemani kami belanja kebutuhan bulanan.<br />
Sebetulnya pemerintah sedang membangun sebuah taman dengan konsep menggabungkan kawasan wisata air dan kebun binatang, lokasinya tak jauh dari rumah kita putriku, hanya saja proyek itu dibangun diatas situs sejarah yang semestinya dilestarikan, bukan digadaikan demi nilai rupiah dari sebuah proyek prestisius.<br />
Mungkin mereka pikir sejarah hanyalah potongan kenangan yang tak mesti harus selalu diingat, masa lalu adalah sesuatu yang jauh, karena satu detik yang telah berlalu tak akan pernah kembali. Saya kurang sepakat dengan itu, sejarah adalah jati diri, sejarah adalah identitas, sesuatu yang akan menjelaskan siapa kita dan dari mana kita berasal. <br />
Tadi saya berangkat sangat pagi ke kantor, kau dan bunda masih
terlelap didalam kelambu, telah saya rapikan ternak-ternak si Meong yang
berserakan di ruang tengah, juga mainan lainnya yang kumasukkan ke
kotak penyimpanan. Saya meletakkannya dilaci meja televisi, saya tau,
sebentar lagi kau bangun, dan mulai membuka buku si Meong dan
mengeluarkan ternak-ternaknya yang tertempel rapi di dalam buku itu.<br />
Tak apa putriku, saya tak akan pernah bosan merapikannya, silahkan
kau bermain sepuasnya. Nanti saya juga akan mengajarkan kepadamu,
bagaimana caranya merapikan mainan dan meletakkannya di kotak
penyimpanan.Oya, kau tak perlu takut bila mainanmu rusak, kau boleh
berkreasi sesuka hatimu dengan semua mainan yang kami berikan untukmu,
karena kami tak ingin menggangu petualangan imaginasimu dengan
mainan-mainan itu.<br />
<br />
Makassar, 15 April 2012 - 17.21budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-56494449191977241212012-03-25T21:21:00.000-07:002012-05-11T18:53:17.259-07:00Jelang Satu AprilLama membiarkan rumahwaktu ini kosong, meski sebetulnya banyak yang ingin saya ceritakan. Tentu saja dari semua cerita itu, yang paling menarik adalah bercerita tentangmu putriku. Diantara banyak hal yang paling menyenangkan adalah, ketika pulang kerja dan menemukan senyum kecil merekah dari bibir mungilmu, yang menyambutku begitu pintu rumah terbuka.<br />
Belakangan ini kita tak pernah lagi menonton pagi bersama, selain karena cuaca yang kurang bersahabat, saya juga sedang tak begitu sehat akibat flu. Semoga flu ini tak menular kepadamu dan bunda, cukup sampai di saya. Tapi bila cuaca baik dan saya libur kerja, kita bisa kembali menonton pagi dari teras rumah, tentu sambil menunggu tukang sayur lewat. Ini juga salah satu kesempatan untuk mengalihkan sejenak perhatianmu dari bunda.<br />
Tahukan kau, dirumah mungil ini hanya kita bertiga, saya, kau dan bunda, kita belum menemukan orang yang tepat untuk membantumu dan bunda dirumah. Karena itu terkadang saya menemukan bundamu tak makan seharian karena kau tak sekejappun melepaskan bunda dari pandanganmu. Bunda tak mau membawa serta dirimu ke dapur, karena untuk balita seusiamu, dapur masih menjadi zona yang tak aman untukmu.<br />
Sekarang usiamu 1 tahun 2 bulan, masa dimana kau sedang lucu-lucunya.<br />
Kata dokter spesialis tumbuh kembang yang juga temannya Eyang Putri-mu. Kau tumbuh dengan sehat, pertumbuhanmu bahkan melampaui anak-anak lain sesusiamu. Moga kau selalu sehat lahir dan batin putriku, dan tumbuh menjadi putri yang sholehah, yang taat kepada Allah dan kepada kedua orang tuanya.<br />
Pagi ini saya sedikit tergesa berangkat ke kantor,sebelum berangkat terlebih dahulu memberikan sedikit "arahan" untukmu dan bunda, tentang jalanan mana saja yang sebaiknya kalian pilih sebagai rute yang aman bila ingin bepergian hari ini.<br />
Makassar hari ini kembali memanas jelang rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pada April mendatang. Siang ini diberbagai lokasi mahasiswa sudah berunjuk rasa memblokir jalan dan menyandera kendaraan untuk dijadikan panggung orasi. Saya tak ingin kau dan bunda terjebak dalam kemacetan ataupun dalam kepungan unjuk rasa yang berpotensi anarkis.<br />
Beberapa hari lalu, unjuk rasa didepan kampus Universitas Hasanuddin menolak kenaikan harga BBM berujunga narkis, massa merusak mobil tangki Pertamina dan mobil plat merah, juga membakar sebuah mobil perusahan minuman yang melintas. Tak hanya itu, mereka juga menjarah truk pengangkut tabung elpiji, dan membagi-bagikannya pada pengguna jalan.<br />
Sebenarnya apapun alasannya, aksi anarkis yang merugikan orang lain tentu tak bisa dibenarkan. Tapi begitulah gambaran situasi saat ini, pemerintah yang bebal dan rakyat yang frustasi makanya muncullah anarki dan vandalisme. Padahal negeri kita ini kaya raya dengan sumber daya alamnya, sayangnya kita tak pernah merdeka menentukan nasib kita sendiri, karena pemerintah kita banci, dan menghamba pada kapitalisme asing.<br />
Kalaupun harga BBM ini naik, mungkin bagi kita dampaknya tak begitu terasa, tapi bagaimana dengan mereka yang taraf hidupnya jauh lebih rendah, kesulitannya akan semakin berlipat ganda.<br />
Hari ini, tak hanya polisi, tapi para prajurit TNI juga sudah mulai disiagakan menjaga kota, kendaran-kendaraan lapis baja juga sudah disiapkan, dan para mahasiswa terus membakar ban,menyandera mobil dan memblokir jalan.<br />
Mari kita berdoa untuk mereka yang sedang berada di jalanan saat ini, siapapun mereka, apakah itu mahasiswa, sopir angkot, polisi, tentara, para tukang becak, pekerja SPBU, para sopir tangki mobil Pertamina, semoga mereka semua selalu dilindungi, semoga tidak ada darah yang tumpah untuk kebijakan bodoh dari para pemimpi negeri......<br />
<br />
Makassar, 26 Maret 2012 - 10.00budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-42307728522824310712012-01-09T14:32:00.000-08:002012-01-09T14:33:39.579-08:00Tahun Pertama ZeeSelamat ulang tahun yang pertama putriku Azeeta Sasmaya<br />
Tak ada hal yang paling membahagiakan bagi ayah dan bunda selain melihatmu tumbuh dengan sehat, lahir dan batin. Kami mencintaimu, karena itu kami tak akan pernah berhenti mendoakanmu......<br />
<br />
Makassar, 9 Januari 2012budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-39864098534258865262011-12-31T03:25:00.000-08:002011-12-31T03:25:09.901-08:00Bukan Sekedar Hari di Ujung TahunIni bukan sekedar hari di penghujung tahun 2011....<br />
tapi juga hari untukmu istriku...<br />
Selamat ulang tahun my lovely Mezayu,<br />
terima kasih telah menjadi bunda nomor satu di dunia untuk saya dan Zee...<br />
<br />
Makassar, 31 Desember 2011 - 19:23 wita<br />
<br />budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-77668143217907497452011-12-28T07:19:00.000-08:002012-05-11T19:11:39.343-07:00Catatan Desember<b>## Prajurit di Batas negara</b>
<br />
<br />
Siang itu kami diantar Mayor Iman, Wakil Komandan Batalyon 141 Aneka Yudha Jaya Prakosa yang bertugas menjaga perbatasan Indonesia - Papua Nugini menuju ke distrik Waris Kabupaten Keerom Papua. Butuh perjalanan sekitar dua jam dari pusat komando utama di daerah Arso menuju ke distrik Waris.
<br />
Dalam sejarah, distrik Waris ini adalah lokasi pertama kalinya terjadi pemberontakan kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), pada tanggal 1 Juli 1971. Ketika itu para pemberontak yang terdesak oleh TNI kemudian melarikan diri ke Papua Nugini melalu distrik Waris.
<br />
Memang dalam beberapa tahun terakhir, situasi keamanan di kabupaten Keerom ini jauh lebih kondusif, menurut informasi, peristiwa terakhir penyerangan kelompok bersenjata itu sekitar tahun 2006 yang dipimpim tokok OPM di wilayah Arso Lamberq Peukikir disebuah kantor perkebunan kelapa sawit di Arso. Lalu bila situasi cenderung kondusif, apa musuh terbesar para prajurit ini selama bertugas??
<br />
<br />
"<i>Musuh terbesar kami adalah rasa rindu kepada keluarga, dan juga serangan nyamuk malaria Papua yang terkenal ganas. Sinyal handphone susah disini, untuk menelpon keluarga, kami harus berjalan kaki beberapa kilo meter ke arah bukit-bukit disekitar pos penjagaan." </i>cerita seorang prajurit.
<br />
<br />
Kata Wadanyon 141 AYJP Mayor Iman, ada banyak peraturan yang mengikat para prajurit yang dikirim tugas seperti ini, diantaranya tak boleh dijenguk keluarga atau menjenguk keluarga. Boleh pulang menjenguk keluarga dengan catatan harus dengan alasan yang kuat. Contoh alasan yang kuat adalah, bila istri atau anak prajurit yang bersangkutan meninggal dunia. Selain itu tidak diperbolehkan, hal ini demi menjaga konsentrasi dan fokus prajurit selama masa tugas.
<br />
<br />
"<i>Anak-anak kami sudah bosan menanyakan kapan ayahnya pulang, dan kamipun sudah bingung mencari lagi alasan kenapa belum pulang-pulang juga hehehe...</i> " kata Mayor Iman sambil tertawa.
<br />
<br />
[Melihat langsung kehidupan para parajurit di tapal batas menjadi pengalaman baru bagi saya. Mendengar paera prajurit itu bercerita tentang rindu pada keluarga, hal pertama yang langsung melintas dibenakku adalah wajah putriku Azeeta Sasmaya. Hmm..maafkan ayah, dua bulan terakhir ini sering pergi meninggalkanmu dan bunda. Jangan sedih, tetap semangat, makan yang banyak biar kuat dan sehat. Suatu hari nanti ayah akan mengajakmu melintasi garis demi garis pada peta, biar kau paham bahwa ada banyak dunia yang lain, diluar dunia dalah hidup keseharian kita.]
<br />
<br />
<br />
*******
<br />
<br />
## <b>Aples Tecuari dan Rocky Putiray</b>
<br />
<br />
Kami mencari kampung Berap distrik Nimbrokang kabupaten Jayapura. Menyusuri hutan-hutan yang sepi tanpa pemukiman warga dengan stok bensin yang kian menipis, dan tersesat beberapa kali membuat kami sedikit cemas. Tapi tanggung bila harus kembali ke kota, perjalanan sudah terlalu jauh, tak boleh pulang sebelum misi berhasil.
<br />
Malam itu kamis dini hari tanggal 1 Desember 2011, bertepatan dengan perayan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM), dua anggota polisi diserang warga di kampung Berap, satu berhasil selamat, dan satunya lagi Brigadir Ridwan Napitupulu akhirnya meninggal dunia setelah sempat dirawat beberapa hari di rumah sakit Bhayangkara Kota Raja Abepura.
<br />
Kekerasan bernuansa politik yang terjadi di tanah Papua itu telah merenggut banyak korban jiwa, rakyat dan juga aparat. Papua seperti "mainan" bagi banyak pihak dengan berkedok separatis dan proyek keamanan untuk tujuan-tujuan ekonomi. Lalu siapakah yang meraup untung dari kekacauan di tanah Papua?? hmm...tanyakan pada rumput yang begoyang dan juga kepada Negara !!. <br />
Ada hal menarik dari perjalanan mencari kampung Berap ini, ketika kami nyaris putus asa karena tersesat dan kehabisan bensin, kami terselamatkan setelah bertemu seorang babinsa TNI di kampung Genyem distrik Nimbrokang. Saya tak ingat pangkat pak babinsa itu, karena saya lebih tertarik dengan tulisan huruf kapital di papan namanya,A. Tecuari.
<br />
"<i>Lho? jangan-jangan bapak babinsa masih keluarga dengan mantan pemain bola timnas Indonesia awal tahun 2000-an, Aples Tecuari</i>" Tanya saya penasaran.
<br />
Dan jawabannya mengejutkan !! " <i>Benar, saya kaka kandung dari Aples Tecuari, sekarang Aples sedang kursus pelatih, rencana dalam waktu dekat ini akan ke luar negeri</i>" kata pak Babinsa Tecuari penuh bersemangat.
<br />
<br />
Rupanya disiinilah seorang Aples Tecuari berasal,di perkampungan sepi di tengah-tengah rimba Papua ini telah lahir seorang pemain sepak bola berbakat, banyangan saya terbang ke masa lalu, mencari-cari dimanakah lokasi Aples kecil mulai berlatih sepak bola di tengah hutan seperti ini?. Saya juga teringat dengan PSSI yang menurutku bego-nya segede stadion. Justru organisasi inilah yang merusak sepak bola Indonesia, membunuh semangat dan benih-benih pe-sepak bola unggul yang mungkin saja akan lahir kembali dari kampung-kampung terpencil seperti ini.
<br />
Menemukan pak babinsa Tecuari ini, juga mengingatkan saya ketika liputan di Ambon tahun 2008 silam. Saya bertemu dengan Doni Putiray, seorang sopir mobil rental, yang ternyata adalah kaka kandung dari Rocky Putiray, mantan striker timnas Indonesia sejaman dengan Aples. Saya masih ingat, bagaimana abang Dony itu dengan dialeg Ambon yang khas dan cepat, bercerita tentang Rocky Putiray yang pernah dua kali menjebol gawang klub raksasa Italy AC. Milan.
<br />
Ah, ini yang saya suka dari jenis pekerjaan seperti ini, secara materi mungkin tak ada apa-apanya, tapi saya selalu merasa kaya dari sisi yang lain. Bisa sampai di tempat-tempat ajaib di penjuru nusantara dan bertemu orang-orang yang tak terduga adalah sesuatu yang sangat berharga.
<br />
<br />
*******
<br />
<br />
<b>## Gamalama</b>
<br />
<br />
Kalau bukan liputan ke Ternate, mungkin saya tak akan se-bersemangat ini, perjalanan panjang dari Papua ke Makassar masih terasa letihnya, saya belum sempat istirahat, karena langsung masuk kantor untuk live kasus tembok rubuh itu. Saat itu tanggal 4 Desember 2011, tembok sebuah perumahan elit yang dibangun tanpa prosedur yang semestinya rubuh saat hujan deras mengguyur, dan menimpa pemukiman warga miskin di
bantaran kanal. Ada delapan warga yang tewas tertimpa pagar, sementara
sebagian lainnya luka-luka. <br />
Saya bahkan belum sempat pulang ke rumah sejak tiba dari papua, karena langsung live dua hari berturut-turut di kasus tembok rubuh itu, lalu ada perintah mendadak segera berangkat ke Ternate Maluku Utara, gunung Gamalama kembali meletus pada 5 Desember 2011, ada lebih dari dua ribu warga yang mengungsi akibat erupsi dan banjir lahar dingin. <br />
Saya bersemangat, liputan ke Ternate bukan sekedar perjalanan biasa, tapi sekaligus bonus pulang kampung gratis untuk saya. Semburan debu vulkanik Gamalama membuat bandara di Ternate ditutup untuk sementara. Kami harus terbang ke Ambon, lalu menumpang kapal laut KM. Lambelu satu hari pelayaran menuju Ternate.<br />
Menuju ke Ternate dengan kapal laut membuat saya terkenang masa-masa kuliah dulu, saat mudik berdesak-desakan di kelas ekonomi dengan barang yang menumpuk. Rasanya tak ada yang berubah, terakhir 10 tahun yang lalu saya menumpang kapal pelni mudik ke Tidore, dan sekarang masih sama saja seperti dulu, angkutan rakyat ini menurutku tetap tak ramah bagi para penumpangnya.<br />
<br />
Hmm...13 hari di Ternate, saya hanya bisa menengok rumah di Tidore dua kali, dengan total waktu sekitar 2 jam. Meski begitu, bertemu ayah dan keluarga tercinta telah cukup menghapus rindu hampir tiga tahun tak pernah pulang.<br />
Selama di Ternate saya juga berjumpa dengan banyak sahabat lama, sahabat semasa sekolah di pesantren atau semasa tinggal di asrama saat kuliah. Nanti saya akan datang lagi kesini, tentu saja bersama Bunda dan Zee....mereka harus melihat sepotong surga di belahan utara jazirah Maluku Kie Raha ini...:) <br />
<br />
<br />
Makassar, 31 Desember 2011budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-18312655227030531212011-12-26T01:58:00.000-08:002011-12-26T02:02:32.771-08:00......Ya Allah...<br />Berikanlah kami lebih banyak kesabaran...<br />lebih banyak rasa syukur...<br />lebih banyak rasa ikhlas...<br />juga lebih banyak semangat untuk berusaha dan tak berputus asa...<br /><br />Makassar, 26 Desember 2011 - 18.00budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-640185631021707706.post-52820385450158880772011-12-20T21:20:00.000-08:002011-12-20T21:25:51.114-08:00Sekali...Sekali dalam hidup...seseorang harus bisa menentukan sikap<br />Jika tidak...maka ia tak akan menjadi apa-apa...[Pramoedya Ananta Toer)<br /><br />Makassar, 21 Desember 2011<br /><br />"<span style="font-style:italic;">My lovely Zee...Ayah rindu...</span>"budi zulkiflihttp://www.blogger.com/profile/09706478674282918408noreply@blogger.com0