insomnia

Beberapa hari ini, sering tertidur di sofa kantor, kemudian terjaga pada tengah malam, lalu susah untuk terlelap sampai dini hari..Sebuah siklus yang kacau, seperti sesuatu yang sudah tidak pada orbitnya.
Ah, rasanya benar-benar lelah..ingin rasanya bisa sembunyi barang sejenak...
Sebenarnya apalagi yang harus dirisaukan? bukankah hidup adalah sesuatu yang harus di hargai, disyukuri, dan tentu saja membuatnya lebih berarti... bagi diri sendiri dan juga orang lain..

Makassar, 25 Juni 2007 - 03 : 48 dini hari...

debt collector

Dengan sangat menyesal semua kata-kata koleksi kebun binatang itu harus kuberikan gratis padanya, ya, tentu saja hanya kepadanya seorang. Ah, pagi yang baik..sayangnya harus diawali dengan sumpah serapah dan caci maki…maaf, sebenarnya saya gak bermaksud seperti itu…saya hanya gak rela diomelin untuk sesuatu yang tidak ada hubungannya sama sekali denganku.
Pagi itu..ceritanya debt collector itu nyari seseorang dikantor yang belum membayar tagihan kartu kredit, kebetulan saya yang ngangkat telpon, trus kubilang kalo orang yang dia cari lagi keluar alias gak ada dikantor, eh, dia malah ngomel-ngomel ke saya, Lho..???, yang ngutang siapa yang diomelin siapa?????..
Makanya dengan penuh ikhlas semua koleksi kebun binatang kuberikan padanya pagi itu, “ Goblok banget ne orang !!!, dasar…..##**&&!!!!!!))(((@@^^^^***++!!! ”saya marah-marah kayak orang kesurupan, lalu kemudian membanting gagang telpon, laki-laki itu sepertinya emosi dan menelpon lagi, lalu kuberikan lagi semua koleksiku dari kandang, dan tetap diakhiri dengan gagang telpon yang dibanting…dia marah, dan menelpon lagi, kuberi lagi koleksi-koleksiku, dan tentunya tetap dengan gagang telpon yang dibanting setelah itu….lalu begitu seterusnya berulang-ulang, sampai kemudian dia lelah dan tidak menelpon lagi…
Soal kartu kredit, sebenarnya akan sangat membantu bila digunakan secara bijaksana, tapi bisa jadi awal yang buruk untuk hari-hari yang penuh terror, jika tunggakan mulai menumpuk dan sulit untuk dilunasi. Makanya meski mulut manis para marketing kartu kredit dari sejumlah bank kerap menggoda, sekuat mungkin saya berusaha menolaknya. Sebab untuk apa juga, punya banyak duit tapi dalam bentuk hutang yang bunganya berlipat-lipat….awal-awalnya seh terkesan menolong, tapi lama-kelamaan malah mencekik…
Saya sudah punya banyak pengalaman, melihat teman-temanku diuber-uber debt collector, kasian juga mereka. Tapi itu jelas konsekuensi yang meski ditanggung. Kalo udah berani ngutang, jelas harus berani juga buat membayar. Jangan sebaliknya, jagoan dalam urusan ngutang, tapi bandit dalam urusan membayar.
Pernah juga seorang teman dengan jumawanya memperlihatkan sekitar lima biji koleksi kartu kreditnya, dari berbagai bank ternama, dengan limit yang juga bujubune, dan tentu saja ujung-ujungnya disertai penjelasan tentang koleksi hutang-hutangnya yang naudzubillah.
Temanku itu, seperti gak punya beban sama sekali, terus terang saya gak abis pikir juga, mendengar penjelasannya tentang trik-trik menguras isi kartu. Dia sendiri bahkan mengaku, sudah belasan ataupun puluhan juta tagihan kartu kreditnya, tapi dengan modal konsep manajemen gali lubang tutup lubang dari kartu kredit yang satu dengan kartu kredit yang lain, sejauh ini temanku ini masih tetap berdiri tegak diatas hutang-hutangnya tersebut.
Walah, tapi sampai kapan dia bisa survive dengan konsep manajemen gali lubang tutup lubang itu, sementara hutang-hutang dan bunga-bunga kartu kredit akan terus bersemi, dan saya rasa, hanya sebuah peruntungan yang bisa menolongnya kelak…..
Bagiku, untuk bertarung dalam kerasnya hidup, sederhana saja prinsipnya ..seperti kata pepatah…”biar miskin asal selamat….: ).


Makassar, 16 Juni 2007 - 14 : 52 wita

pagi yang baru

Apa yang membuat pagi ini menjadi benar-benar berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya? Bagiku….Setiap pagi, mestinya harus membawa sesuatu yang baru, sebuah cita-cita, atau mungkin hanya sekedar sebuah rencana kecil untuk memulai kehidupan pada hari itu. Sebab bagaimana kita memulai sebuah pagi..barangkali seperti itu pula kita akan memulai kehidupan kita sendiri……
Aku merindukan pagi yang benar-benar baru, tidak seperti pagi-pagi belakangan ini..selalu penuh sesak..menghimpit dikepala…

Makassar, 6 Juni 2007 – 22 : 50