subuh

Pesan pendekmu sudah saya terima, tepat saat malam mulai mendekati tepi pagi, dan semburat cahaya putih telah lurus tegak ke langit. Terima kasih, telah mengingatkanku, untuk segera mengemas sisa-sisa mimpi, dan meletakkannya diatas sajadah.
Subuh ini saya berdoa, semoga potongan-potongan mimpi yang selalu kita kumpul setiap hari, bisa secepatnya menjadi utuh. Maaf, bila selalu membuatmu terjaga, karena hampir separuh dari malam-malammu selalu kubawa singgah kerumahku...

Makassar, 9 Mei 2009 - 05.00 dini hari

No comments: