tentang doa-doa

katamu :
" saya malu pada Allah, bila sholat, doaku selalu lebih khusyu daripada sholatku sendiri. Betapa egoisnya saya, selalu meminta macam-macam, padahal saya belum bisa menunaikan seluruh kewajiban-kewajibanku kepada-Nya."
kataku :
" jangan pernah berhenti berdoa, bukankah hanya kepada Allah kita pantas meminta , dan hanya kepada-Nya kita berserah diri. Sebab kita hanya setitik debu dari semesta yang maha luas ini."

[...ingatkah kau, beberapa hari ini, kita nyaris menghabiskan separuh malam, bercerita tentang Tuhan, tentang doa-doa yang selalu kita panjatkan, juga tentang rasa cemas yang kerap menari-nari di ujung hati...]

katamu :
" saya ingin punya rumah di dekat masjid "
Kataku :
" saya ingin sholat di rumah, sebagai imam, dan makmumnya adalah istri dan anak-anakku "

[...tahukah kau, bahwa kita tak pernah bertemu muka, bahkan tak pernah saling mendengar suara. Tapi saya merasa seperti telah lama mengenalmu...]

Makassar, 24 April 2009 - 22.00

1 comment:

Ve Miranty said...

Bravoooo, kaka Budi... Ve panjatkan doa yang jauh lebih khusyu dari doa kalian berdua demi kebahagiaan kalian.. Aminnnn...