tentang cinta

Beberapa malam lalu dalam perjalanan pulang ke rumah, saat jalanan masih basah oleh sisa hujan, saya nyaris tak melihat sepasang ayah dan anak yang mengayuh pelan sepedanya di jalanan gelap. Hampir saja mereka diseggol si Freddy, maklum...lampunya Freddy sudah mulai rabun, ditambah saya yang selalu mengantuk setiap pulang larut kadang membuat konsentrasi tidak terfokus pada suasana jalan.
Saya akhirnya melewati mereka dengan pelan, seorang ayah yang mengayuh sepeda dengan seorang bocah perempuan yang duduk diboncengannya. Sudah sangat larut, sang ayah, ia membiarkan tubuhnya diterpa angin dingin yang basah, hanya dengan dada yang terbungkus kaos tanpa jaket. Sementara bocah perempuan diboncengannya itu, tetap duduk diam, dengan mantel hujan yang membungkusnya rapat-rapat. Sang ayah merelakan mantelnya dipakai putrinya, dan membiarkan tubuhnya menjadi tameng dingin. untuk anaknya.
Zee..putriku,Ayah tiba-tiba mengingatmu. Jika saja kau ada bersama ayah malam itu, akan ayah tunjukkan padamu satu pelajaran lagi dari sekolah kehidupan, pelajaran tentang cinta seorang ayah. Terkadang, para ayah kepada anaknya, mereka kerap terlihat seperti tak romantis, kaku, ataupun mungkin seolah-olah tak peduli. Tapi percayalah, setiap ayah yang baik, mereka akan melakukan apa saja untuk memastikan orang-orang yang mereka cintai selalu terlindungi.
Hari ini putriku, usiamu tepat 3 bulan, kata bunda sekarang beratmu 6,5 kg dengan tinggi 60 cm. Senang melihatmu tumbuh dengan sehat. Rasanya baru kemarin kita berdua melihat pagi dari teras rumah. Saat itu usiamu baru tujuh hari, dengan garis-garis kuning yang masih berbekas di matamu dan sisa tali pusar yang belum terlepas dari perut mungilmu.
Selamat ulang bulan yang ke tiga putriku, lekaslah besar, dan jadilah apa saja sesuai dengan kata hatimu, asalkan saja itu tetap membawamu pada jalan kebaikan. Ayah dan bunda mencintaimu, dan tak pernah berhenti mendoakanmu..:)

Makassar, 9 April 2011 - 20:00 wita

No comments: