hujan

Come on Fredd..!!, kita harus bergegas, sebab wangi aspal basah itu mulai menusuk-nusuk hidung, dan butir-butir air dari langit telah mematuk-matuk kepala. Pasti kau tahu, bila hujan mulai turun, jalanan selalu menjadi arena, dimana para pengendara motor saling berlomba, menjadi mahluk paling egois untuk sampai di tujuan.
Barangkali masih terasa sakitnya padamu, bagaimana sepasang mahasiswa itu menyeruduk kita dari belakang, atau pria di depan itu, yang membuat wajah kita selalu basah oleh cipratan air dari roda belakang motornya.
Tapi sudahlah, kita maafkan saja mereka. Barangkali mereka terburu-buru, sama seperti kita, takut basah. Mungkin seperti itulah jalanan, kita harus banyak bersabar, sebab terkadang jalanan sering membuat orang-orang menjadi keras seperti batu.
Kita mesti lebih cepat lagi, cobalah menyelinap diantara mobil-mobil itu, tetap waspada dan hati-hati, jangan dekat-dekat genangan air pada jalan yang berlubang. Sebab mereka sering lupa kalau kita telah basah akibat terciprat genangan yang mereka lindas. Maaf, bila saya terlalu memaksamu, hingga membuat bodymu bergetar-getar saat melaju diantara aspal berlubang.

*****

Mereka sering menyarankan, supaya saya menggantimu dengan yang lebih baru. Katanya kau sudah terlampau tua dan ringkih, sudah tak segesit dulu. Bahkan sebagian diantara mereka menghubung-hubungkan antara kau dan pekerjaanku, katanya sudah tak relevan lagi.
Saya bisa saja menjualmu, lalu menggantimu, dengan yang lebih baru, lebih gesit, lebih kokoh, dan lebih keren barangkali. Tapi selalu kubuang jauh-jauh pikiran seperti itu. Alasannya sederhana, karena saya tak perlu bertanya lagi tentang arti kesetiaan padamu.
Bertahun-tahun kau menemaniku, saat bekerja, pulang kerumah, atau saat kita mengantarnya kemana-mana. Tentu kau ingat, dari kaca spionmu yang tinggal satu itu, kita diam-diam selalu mencuri-curi pandang padanya, melihatnya duduk disadel belakang, dan membiarkannya menyanyi sesuka hatinya...

Makassar, 7 April 2009 - 17.15

"thanks to Freddy, motor semata wayangku...maaf bila sampai detik ini tali spidometermu belum sempat kuperbaiki, tapi saya janji, besok pagi-pagi, kita akan mandi dengan air PDAM setelah sekian lama kita bertahan dengan air sumur bor hehe..."

No comments: