tanda duka

Padahal saya telah berjanji untuk tidak lagi menulis tentang keresahan, dan juga kesedihan di rumah ini, dalam hal apapun itu....
Tapi beberapa hari ini, melihat ramai berita di televisi tentang 21 orang warga miskin Pasuruan Jawa Timur yang mati karena terjepit diantara ribuan orang yang berebut pembagian zakat senilai 30 ribu rupiah, sungguh membuat miris....
Saya menulis ini sebagai tanda duka untuk mereka, orang-orang miskin yang mengadai nyawa demi sesuap nasi. Tentu sangat kontras dengan para wakil mereka di DPR yang secara berjamaah merampok milyaran rupiah dana Bank Indonesia.....

Makassar, 16 september 2008 - 23:30 wita

No comments: