17 Agustus.......

Pagi itu, beberapa tahun yang lalu, almarhumah ibu membuatkan sebuah kue tart besar dan meletakkannya diatas meja makan. Saya menatapnya heran, tak biasanya ada kue tart sebesar ini dirumah, kalau bukan karena ada hajatan atau biasanya jelang lebaran.....
"hari ini 17 agustus....." kata Ibu tersenyum.
Astaga...saya baru ingat, 17 agustus bagi kami bukan sekedar hari kemerdekan bangsa ini, tapi lebih dari itu, 17 Agustus adalah hari ulang tahun Ayah.
Dan pagi ini, saat hiruk pikuk perayaan kemerdekan RI meriah diseluruh penjuru negeri, saya menelponnya berkali-kali, tapi handphonenya tidak aktif. Saya akhirnya baru bisa berbicara dengan Ayah, setelah menelpon si bungsu Nana terlebih dahulu...
"Ayah tidak minta apa-apa, hanya minta doa rabbigfirlii waliwalidayya, warhammhumaa..kama rabbayaani sagiira, setiap shalat lima waktu....." begitu katanya.
Hanya itu, tidak ada yang lain. Dan selanjutnya pembicaraan di telepon diakhiri lebih cepat, katanya dia sedang sibuk menyiapkan perlengkapan masjid karena ramadhan semakin dekat.
Ah, saya hanya sempat mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya, tapi sebenarnya bukan hanya itu, yang ingin sekali saya katakan adalah, saya rindu, benar-benar rindu.....

Makassar, 17 Agustus 2008 - 08:45 wita

No comments: