rundown

Kertas rundown program berita kabar petang itu terulur panjang, sepertinya operator di kantor Jakarta mengirimnya berulang-ulang. Sudah sering seperti ini, bahkan sekali waktu rundown itu terus saja ter-print, padahal siaran telah usai. Jika melihat kertas-kertas rundown meluncur mulus tak putus-putus dari mulut mesin fax, saya selalu teringat dengan nasib pohon-pohon yang dibabat untuk produksi kertas itu.
Rundown itu semacam panduan bagi seluruh tim di meja redaksi agar proses siaran berjalan sesuai perencanaan, didalamnya terdapat list berita yang akan tayang, lengkap dengan format berita dan juga durasi. Ibarat perhitungan, rundown membuat kita akan berhitung dengan teratur, dimulai dari angka 1,2,3,4,5...dan seterusnya. Rundown menciptakan harmoni dalam kemasan sebuah program berita televisi.
Tapi terkadang, pertarungan berita dilayar kaca membuat para producer harus ber-akrobat dengan rundown, susunan berita akan berubah dalam hitungan detik, yang mestinya ditampilkan belakangan tiba-tiba ditayangkan lebih dulu, atau malah kadang-kadang berita tersebut tidak ditayangkan sama sekali. Bisa saja pertimbangannya adalah nilai sebuah berita, mentaktisi masalah teknis peralatan, atau karena over durasi dll."para producer harus teruji di meja rundown" begitu, seorang senior producer ditempat kerjaku yang dulu pernah mengatakan itu.
Lalu jika sudah mulai ber-akrobat seperti itu, tak ada lagi sebuah perhitungan yang teratur, bisa jadi tak dimulai dari angka 1, tapi menjadi 3,5,12,2,1,9..dan seterusnya. Tapi ketidak teraturan itulah yang kemudian menjadi sebuah harmoni, sebab seperti dalam sebuah pertunjukan musik, irama-irama itu tercipta dari naik turunnya nada, dari ketidak aturan yang teratur.
Hari ini, saat rundown siaran Kabar Petang ber-akrobat lagi, saya membaca berita yang tak ada dalam rundown. Kadang juga dari tiga berita yang ada di rundown, hanya satu berita yang bisa saya bacakan. Tapi itu masih bagus, sebab sering ketika para producer mulai ber-akrobat dengan rundown, saya dan teman-teman biro lainnya, malah tidak pernah membacakan berita sama sekali.

" Hmmm...jika itu adalah rundown berita...lalu bagaimana dengan rundown dalam hidupku?? "

Makassar, 14 Desember 2009 - 20.00

No comments: