ramadhan ke 11

Sebentar lagi ramadhan, bulan yang sangat suci ini selalu menjadi alat ukur bagi saya dalam banyak hal. Tentang seberapa besar kadar kesholehan yang masih tersisa, tentang seberapa banyak noda-noda hati yang mesti saya bersihkan, dan juga tentang seberapa lama saya telah pergi meninggalkan rumah.
11 tahun yang lalu, seingatku itu terakhir kali saya bertemu ramadhan dirumah. Saya tak bisa lagi menyusun ingatan-ingatanku secara utuh, setidaknya tentang bagaimana rasanya sahur disatu meja bersama ayah dan juga almarhumah ibu. Sejak merantau ke Makassar, setiap malam pertama sahur, saya selalu rindu dengan suasana jelang imsak di ruang makan itu. Jarum jam yang dimajukan 10 menit supaya tidak terlambat sahur, ayah yang selalu memberi peringatan kalau imsak sudah dekat, dan sirene siaran radio RRI Ternate yang meraung-raung ribut jika imsak telah tiba.
Pengumuman resmi pemerintah menetapkan 1 ramadhan jatuh pada hari sabtu besok. Tapi hari ini saya sudah mulai berpuasa, bukan ingin mendahului para ulama, hanya saja ada satu hutang puasa ramadhan lalu yang belum saya lunasi.
Kepada semua orang yang ada di sekelilingku, dalam setahun ini pasti banyak salah dan lupa. Saya mohon dari hati yang paling dalam, semoga dibuka semua pintu maaf, biar hati kita kian bersih dan lapang melalui bulan yang penuh rahmat ini, marhaban ya ramadhan....

Makassar, 21 Agustus 2009 - 05.00 dini hari

No comments: