keinginan

Saya selalu memperhatikan rumah kecil itu, sebuah rumah yang tak mampu lagi berdiri tegak. Setiap kali saya lewat, perasaanku mengatakan, rumah itu semakin hari semakin miring ke belakang. Kadang saya sengaja lewat jalan itu lagi, hanya untuk memastikan, apakah rumah itu masih berdiri, atau jangan-jangan telah roboh diterjang angin.
Dari jalanan, saya bisa melihat selintas, pada ruang tamu dengan luas sekitar 4 x 2 meter itu, selalu ramai dengan penghuninya. Luas total rumah itu mungkin sekitar 4x7 meter persegi. Terlampau kecil untuk menampung mereka dengan jumlah lumayan banyak. Rumah itu, supaya ia bisa tegak berdiri, mungkin membutuhkan segerombolan tim bedah rumah seperti yang sering saya nonton dalam acara reality show di sebuah stasiun televisi.
Sudah beberapa kali saya melihat orang-orang yang tinggal dirumah seperti itu, terkadang ruang tamu, ruang makan, kamar utama suami istri, juga dapur, semuanya numpuk dalam satu ruangan sempit. Dengan komposisi keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, tiga anak yang masih kecil, juga nenek atau kakek, ditambah anggota keluarga lain seperti keponakan dsb.
Saya selalu berpikir, bagaimana caranya mereka melewati hari-harinya di rumah itu. Barangkali Allah selalu memberikan energi lebih bagi orang-orang miskin untuk melewati setiap kesulitan. Dan orang-orang berduit hanya diberikan sedikit rasa sabar dan juga daya tahan tubuh yang lemah.
Mungkin itu yang membuat orang berduit biasanya cepat kena penyakit macam-macam, hingga mereka harus merogoh kocek dalam-dalam untuk berobat kesana-kemari. Coba bandingkan dengan tukang becak depan rumah itu, yang selalu terlihat segar bugar, sekalipun siang malam ia tidur diatas becaknya.

*****

Sekali waktu, cobalah susuri jalan Banta bantaeng. Disisi kiri jalan, ada sebuah rumah kecil berdinding seng yang tak lagi tegak berdiri. Berdesak-desakan diantara pemukiman padat.
Saya sedang berpikir, tentang saya, yang belakangan ini menjadi orang yang tak pintar bersyukur, juga pribadi tolol yang tidak bisa membedakan yang mana keinginan dan mana yang namanya kebutuhan...

Makassar, 17 April 2009 - 16.30

No comments: