seusai piket malam...

06.30 :
Teman-teman kontributor...hari ini jualan kita laku keras, producer pagi lagi baik rupanya, banyak berita Makassar yang tayang. Semoga bisa membuat kalian tetap semangat menembus hujan..hehe...juga tentunya membayar begadangku semalaman ini...
07.27 :
Tumpukan laundry seminggu yang menggunung, baju siaran, juga baju sehari-hari. Saya kerepotan mengangkut semuanya di atas sepeda motor. Pagi ini ramai sekali, orang-orang tergesa-gesa di lampu merah, diperempatan-perempatan jalan...mereka seperti mengejar sesuatu, entah itu apa...mungkin mengejar matahari, sebab pagi ini jalanan tidak basah seperti hari-hari kemarin....
08.00 :
Saya terlalu cepat, atau bank itu yang terlambat buka..?? . Ah, saya tak bisa menunggu lebih lama, mata ini juga mulai terasa berat. Lalu handphone sejuta ummat ini tiba-tiba saja tak bisa menampilkan data apa-apa. Hhhff..sory Anchu, transaksi belum bisa dilakukan. Saranku, sebaiknya kau cepat bangun dan berjaga di Unhas...katanya pagi ini, anak-anak mahasiswa mau demo lagi....
08.23 :
Saya mengirim Ucok ke universitas 45. Salah seorang mahasiswa yang terluka dalam bentrokan beberapa waktu lalu, akhirnya tak tertolong lagi. Ersal, mahasiswa fakultas teknik itu, ia tewas dengan beberapa luka tusukan. Menambah daftar panjang dari nama-nama mahasiswa, yang tertulis pada monumen kekerasan dilingkungan kampus...
09.15
Layar monitor ini sudah terlihat jadi dua.....dan saya juga mulai menanduk-nanduk keyboard komputer....oya, masih ada satu lagi, yang tidak boleh saya lewatkan sebelum tidur. Saya ingin menitip doa untuk almarhumah ibu , moga ia selalu diberi tempat yang terindah di nirwana....sebab pagi ini, di televisi, orang-orang ramai bercerita tentang ibu...sedangkan saya tak bisa lagi bersimpuh dikakinya.........."..selamat hari ibu.."

Makassar, 22 Desember 2008 - 09:20

No comments: