kita di rumah putih ini

Tentang kita……..
Seperti ribuan batu bata, yang disusun menjadi tembok sebuah bangunan, tidak ada yang memiliki arti lebih, apakah pada sisi paling atas atau paling bawah kita diletakkan, kita semua tetap sama, bertugas untuk saling menopang bangunan yang kita tegakkan. Akan ada yang goyah jika salah satu diantara kita dilepaskan.
Orang-orang barangkali dapat saja melihat kita sebagai elemen-elemen terpisah, seperti bata, pasir, semen, besi, kayu dan sebagainya. Tapi percayalah, mereka akan lebih suka melihat kita sebagai satu bangunan yang utuh. Karena pada sisi inilah keindahan kita lebih bisa dinikmati…bukan ketika kita terpisah sebagai elemen-elemen yang berbeda.

****

Tentang pekerjaan ini……
Saya ingin berterima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua yang ada dirumah putih ini, mulai dari teman-teman kontributor yang selalu berjibaku menentang bahaya dimedan peliputan, teman-teman office boy, driver dan security, selain melakukan tugas rutin sehari-harinya, mereka juga dengan sabar menjadi penjemput kaset-kaset liputan, ketika kita tengah beradu cepat dalam pertarungan di atas layar dengan televisi tetangga sebelah.
Juga kepada Abo yang tak pernah letih untuk menjaga kedisiplinan dan semangat tempur para pasukan komando. Atau Vero dan Tody, dengan kerjasamanya selalu bisa menyajikan apa yang kami masak menjadi sebuah hidangan lezat untuk dinikmati pemirsa. Tentunya tak lupa kepada Mas Kepala Biro, untuk madu dan telur ayam kampungnya, saat kita mulai didera keletihan yang teramat sangat (supaya kita tetap berdiri keras dan kuat) hehehe…..juga buat anak-anak magang yang telah menjadi pelapis yang baik.
Saya hanya ingin mengatakan, bahwa tidak ada diantara kita yang tidak memiliki arti, atau ada diantara kita yang lebih berarti, sementara yang lainnya tidak. Kita hanya akan memiliki arti, jika kita ada dan bekerjasama dengan yang lain…

Makassar, 16 Mei 2008-21:00 wita

No comments: