catatan di white board

Beberapa hari ini semuanya terasa begitu berat untuk dilalui, rasa-rasanya ini adalah bagian tersulit dari proses yang harus saya jalanani. Saya benar-benar didera keletihan yang menyesakkan, jika sekiranya saya diberikan kesempatan, ingin rasanya kembali ke masa lalu dan memulai semuanya dari awal lagi.
Bagaimana caranya untuk keluar dari semua masalah ini tanpa membuat setiap orang akan merasa tersakiti? Bagaimana juga caranya untuk berdamai dengan semua kesalahan dan dosa masa lalu?
Saya selalu bertanya-tanya, apakah yang tengah direncanakan Allah untuk saya, apakah semua yang berlaku saat ini adalah hukuman ataukah sebuah ujian untuk sesuatu yang kelak akan jauh lebih baik lagi? Apakah hakikat dari sebuah takdir dalam hidup, apakah takdir setiap manusia telah ditentukan oleh Yang Maha Berkuasa? Ataukah kami masih diberikan kesempatan untuk merubah takdir kami masing-masing dengan segenap upaya yang bisa kami lakukan?
Aaahh…jalan ini terasa masih panjang, sungguh, saya tidak ingin lagi melihat kesedihan, saya ingin melihat hamparan jalan menuju masa depan yang terbuka dengan lapangnya.

*****

Saya memohon kekuatan dan Allah memberikan saya kesulitan-kesulitan yang membuat saya kuat. Saya memohon kebijaksanaan dan Allah memberikan saya persoalan-persoalan untuk saya selesaikan. Saya memohon kemakmuran dan Allah memberi saya otak dan tenaga untuk bekerja.
Saya memohon keteguhan hati, dan Allah memberi saya bahaya untuk diatasi. Saya memohon cinta, dan Allah memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong. Saya memohon kebaikan dan kemurahan hati, dan Allah memberikan saya kesempatan-kesempatan. Saya tidak memperoleh yang saya inginkan, tapi saya mendapatkan semua yang saya butuhkan…

“..Dari sebuah tulisan kecil di white board kantor Metro TV yang ditempel mas Kabul dulu…” .

Makassar, 19 Februari 2008 – 20:45

No comments: