
Saya juga sedih, benar-benar sedih, melihat bocah yang usianya belum cukup dua tahun itu, memanggil-manggil Ayah, pada setiap pengendara motor yang melintas di depan rumahnya sore itu. Pada malam sebelumnya, di depan kantor polisi, saya juga melihatnya menangis, dalam dekapan ibunya. Sementara Ibu si bocah, dengan mata yang selalu basah, Ia terlihat seperti memeluk nasib yang berhembus dingin bersama angin malam….
Makassar, 26 Juli 2008 – 12:00 wita
“untuk sahabat-sahabatku dibalik terali, moga selalu sabar, semuanya pasti ada jalan keluarnya. Terkadang, Allah mencintai kita dengan cara yang tidak kita mengerti…”
2 comments:
Bro,om corleone slalu ingatkan qt, dendam itu smakin basi, smakin terasa nikmat.
Kak, kemarin waktu ke Surabaya naik kereta. Sama2 ka duduk dengan Polisi. Dia bilang gini: "Wartawan tu kalau liputan jangan ambil buruk-buruknya aparat. Soalnya kalau mereka ngancam, tidak pernah main-main."
Turut sedih mendengar kabar ini...
Salam hangat,
Tika
Post a Comment